"Pertama, bisa memanfaatkan limbah menjadi komoditas bernilai ekonomis tinggi
BACA JUGA: KPK Bidik Korupsi Pembuatan Jalan TAA
Kedua, solusi mencegah terus berlanjutnya degradasi alam, karena dengan adanya bahan baku dari non-kehutanan, penebangan kayu di hutan alam akan berkurang," jelasnya.Dikatakan Masyhud, pengembangan kayu lapis sawit ini cukup menjanjikan, karena potensi bahan baku batang sawit cukup besar
BACA JUGA: Indonesia Penyumbang Emisi Terbesar di Dunia
Sementara pengembangan areal perkebunan kelapa sawit pun di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan secara pesat.Tercatat, pada tahun 1998 luas tanaman perkebunan sawit mencapai lebih dari 2,63 juta ha, sedangkan pada tahun 2003 luas perkebunan sawit telah mencapai lebih dari 4,93 juta ha
Seperti dijelaskan Masyhud pula, saat ini telah dilakukan kerjasama Litbang Kehutanan dengan PT Inhutani IV Riau, dengan melakukan ujicoba pemanfaatan batang sawit untuk venir dan kayu lapis di pabrik PT Asia Forestama Raya, Rumbai, Riau
BACA JUGA: Pengendara Motor Dominasi Korban Kecelakaan
Kerjasama tersebut merupakan pionir dalam komersialisasi kayu sawit, sehingga hasil yang diperoleh akan menjadi dasar kebijakan dalam penyusunan prosedur pemanfaatan batang sawit dan mekanisme pengembangan industri kayu sawit(lev/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Rawan Disusupi Koruptor
Redaktur : Tim Redaksi