Dikatakan Rully, Indonesia seharusnya membayar kontribusi emisinya pada dunia
BACA JUGA: Pengendara Motor Dominasi Korban Kecelakaan
Namun di satu sisi, Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki kapasitas rendah akibat rendahnya pendapatan per kapita dan jumlah penduduk yang cukup besarSeperti yang diketahui, sekitar seperlima dari emisi gas rumah kaca global disebabkan penebangan hutan, terutama dari hutan-hutan tropis
BACA JUGA: BPK Rawan Disusupi Koruptor
Emisi gas cenderung meningkat dari tahun ke tahun akibat penebangan hutan legal maupun ilegal.Hutan dan tanah sekitarnya merupakan lokasi penyimpan karbon terbesar melebihi ekosistem berbasis tanah lainnya
"Tapi sebagian besar emisi di Indonesia diakibatkan oleh kebakaran hutan dan kawasan gambut akibat pengeringan lahan," imbuh Rully menjelaskan.
Dengan kondisi demikian, Indonesia harus berkomitmen untuk berperan dalam pengurangan emisi karbon
BACA JUGA: Eropa dan AS Harus Pangkas Emisi 45 Persen
Menurut Rully, cara yang paling efektif adalah dengan memfokuskan pada pelestarian hutan yang saat ini belum berjalan secara efektif"Masalah hutan tidak hanya tanggung jawab Indonesia, namun juga merupakan kepentingan internasionalMaka sudah seharusnya negara-negara industri yang selama ini lebih dominan dalam menyumbang emisi karbon turut bertanggungjawab memikirkannya," tegasnya.Tidak hanya itu, lanjut Rully, kenyataannya selama ini negara-negara industri turut menikmati hasil hutan IndonesiaData menunjukkan bahwa hampir separuh produk hutan Indonesia diekspor langsung ke negara-negara industri seperti AS, Uni Eropa dan JepangIni belum termasuk produk kayu ilegal yang diselundupkan dari Indonesia ke negara-negara Asia lainnya dan kemudian mengalami perubahan label asal negara sebelum diekspor ke negara tujuan yang lain(cha/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Berhak atas Dana Mitigasi Global
Redaktur : Tim Redaksi