BACA JUGA: Eropa dan AS Harus Pangkas Emisi 45 Persen
Jika sebelumnya, LSM mempersoalkan cara perekrutan yang tidak akuntabel dan tidak transparan, kini mereka mulai mengungkit-ungkit sejumlah calon yang ternyata tersangkut masalah hukum.Indonesian Corruption Watch (ICW) mengingatkan sebagian calon tak layak mencalonkan diri ke BPK, karena diduga pernah terlibat dalam kasus korupsi, sedangkan sebagian lainnya masih menjadi pejabat pengelola keuangan negara
BACA JUGA: Indonesia Berhak atas Dana Mitigasi Global
Mereka adalah, Endin Soefihara (FPPP) dan anggota BPK Udju Djuhaeri.''Kedua calon itu menjadi calon kuat yang namanya kini sedang diproses DPR,'' kata Adnan Topan Husodo dari ICW kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/6)
BACA JUGA: KPK Jadwal Ulang Panggil Menakertrans
"Jika hal itu yang terjadi, sulit berharap dari lembaga pengawas independen seperti BPK untuk berperan aktif dalam memberantas korupsi, mengingat orang-orang yang menjadi pejabat tinggi BPK memiliki catatan buruk terkait dengan masalah korupsi," tambahnya.Masalah integritas calon anggota BPK bukan sekadar terkait dengan soal dugaan keterlibatan mereka dalam kejahatan korupsi (suap), melainkan juga motif dalam mengajukan diri sebagai calon anggota BPKDijelaskannya, jika melihat komposisi 51 calon anggota BPK yang mendaftar ke Komisi XI, delapan di antaranya adalah anggota DPR periode 2004-2009 yang gagal terpilih untuk masa jabatan berikutnya.
Kegagalan sebagai anggota DPR, lanjut Adnan, memicu sikap oportunis dengan mencalonkan diri sebagai anggota BPKSehingga terkesan anggota DPR yang maju sebagai calon anggota BPK itu hanya mencari tempat pekerjaan baru (job seekers)Sementara untuk calon dari kalangan BPK sendiri, publik tidak pernah tahu apa prestasi yang pernah ditorehkan oleh para calon, kecuali bahwa mereka adalah orang yang bekerja di BPK.
"Bahkan di antara mereka adalah orang-orang yang dalam kriteria dasar sebagai calon anggota BPK berdasarkan Undang-undang tidak memenuhi syarat, yakni paling singkat 2 (dua) tahun telah meninggalkan jabatan sebagai pejabat di lingkungan pengelola keuangan negara," ungkap Adnan pula(lev/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dephan Lakukan Efisiensi Besar-Besaran
Redaktur : Tim Redaksi