Batavia Nyaris Celaka, 186 Penumpang Histeris

Satu Jam 20 Menit Lebih Berputar-putar di Udara

Jumat, 16 Juli 2010 – 08:17 WIB

PEKANBARU  - Pesawat Batavia Air Jurusan Pekanbaru-Jakarta terpaksa mendarat kembali secara darurat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sesaat setelah take off ditemukan masalah pada mesin, Kamis (15/7) malamAkibatnya penumpang pesawat jenis Air Bus A-320 nomor penerbangan Y6-562 itu panik

BACA JUGA: Tenaga Honorer jadi Korban Pungli



Pesawat yang berisi 186 jiwa dengan rincian 172 orang dewasa, delapan orang anak-anak dan enam orang berumur di bawah dua tahun terombang-ambing di udara
Jumlah tersebut ditambah lagi dengan tujuh awak pesawat

BACA JUGA: Tunjangan Tertunda, Karyawan Mogok Kerja

Dua orang pada kokpit dan lima orang kabin


Baru saja pesawat tersebut mulai berjalan saat keberangkatan pukul 19.45 WIB, penumpang sudah merasakan bunyi pesawat seperti terpaksa dan meraung

BACA JUGA: Di Palu, Orang Asing Harus ada Gunanya

Lampu pesawat tersebut mati dan AC tidak hidup.

Khairul (61), warga Jakarta dan Warsono (50), warga Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau menceritakan saat pesawat mulai terbang sekitar lima menit dan mereka perkirakan pada ketinggian 3.000 kaki, sebuah ledakan terjadiMereka yang duduk dekat jendela pesawat melihat percikan api dari kedua sisi pesawat, saat ledakan terdengar ke dalam pesawat.

Suasana langsung menjadi mencekamLedakan membuat para penumpang, terutama yang perempuan, cemas dan ketakutanBersamaan dengan itu, tangisan dari beberapa perempuan pun pecah, menambah suasana jadi semakin mencekamIsak tangis membuat semua penumpang gentar dan ciut nyaliSebagian lagi langsung memanjatkan doa-doa.

Berselang sekitar sepuluh menit sejak ledakan pertama, kembali terjadi ledakan kedua saat itu juga melihat percikan api dari sisi kedua sayapSebagian besar penumpang langsung menutup muka, merasa di ambang kematianTak ada pikiran lain selain pesawat meledak di udara atau jatuh tak terarah.

‘’Rasanya seperti sudah akan mati saja,’’ ujar Suci Sri Wahyuni terisak-isak beberapa saat setelah bertemu ayahnya yang datang ke bandaraKetakutan yang sama juga diungkapkan oleh RirinDia akan pulang kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kuliahNamun saat mengalami nasib seperti itu di atas pesawat, tak ada lagi yang terpikirkan olehnya selain kematian‘’Takut bang, saya bersukur sekali selamat, seperti sebuah mukjizat bisa selamat dari kejadian ini,’’ ungkap Ririn denghan mata masih merah bekas menangis diatas pesawat.

Posma (35), warga Pekanbaru yang mengaku sebagai seorang mekanik sangat yakin bahwa pesawat dari awal sudah bermasalah dan awak pesawat memaksa pesawat untuk terbang‘’Saya ini seorang mekanik, jadi saya tahu ada gangguan dari awal, saat terbang juga suaranya meraung dan bunyinya terasa mengganggu, saya sudah cemas, apalagi ada ledakan, tak ada lagi dari kami yang merasa akan selamat,’’ katanya.

Kemudian suara awak pesawat mereka dengar dari sound system pesawatAwak pesawat memberitahukan bahwa mereka akan kembali mendarat ke Bandara SSK IINamun tidak ada penjelasan yang pasti apa penyebab ledakan dan apa yang sedang terjadi saat itu.

Pesawat kemudian berputar-putar di udara lebih dari satu jamHak ini dilakukan untuk mengurangi bahan bakar yang masih penuh dalam pesawatSetelah berputar-putar satu jamKemudian pesawat kembali lagi mendarat di bandara SSK II pukul 20.50 WIB pesawat mendarat dengan selamat.

Saat masuk ke dalam ruang tunggu setelah merasa ketakutan di atas pesawat, perempuan-perempuan banyak yang terlihat dengan mata sembab dan hidung merahMata mereka masih berkaca-kaca.

Hasmuri Hasan, salah seorang pihak keluarga yang mengaku dengan bangga melepas istri dan anaknya untuk berangkat ke Jakarta sangat terpukul‘’Baru saja tadi Magrib saya lepas dua orang anak saya dan istri saya dengan bangga, satu anak lulus STT Telkom dan akan sekolah, tapi saya dikejutkan dengan pesawat ini tak jadi terbang dan hampir meledak, saya sudah pasrah dan tidak tahu lagi bicara apa, untunglah mereka selamat,’’ ujar Hasan.

Suci Sri Wahyuni, putri Hasan yang lulus STT Telkom tersebut masih berlinang air mata saat memeluk ayahnyaDia tersedu-sedu dan tak bisa bicara banyak‘’Bayangan saya tak akan bisa ketemu ayah lagi, kami semua meledak di atas pesawat,’’ ujarnya kembali berlinang air mata.
Tak Ada Petunjuk Saat Penumpang Turun

Beberapa penumpang yang turun dari pesawat terlihat berpencar-pencarTak ada arahan yang pasti dari pihak bandara kemana penumpang itu harus menujuMereka bersama-sama kembali ke loket Batavia.

Saat di loket Batavia itu mereka ribut dengan pegawai maskapai penerbangan Batavia tersebutAhmadi (36) sempat terdengar memakiDia sudah lebih dari setengah jam menunggu pihak Batavia memberi arahan pada merekaNamun beberapa orang yang ada di dalam loket terlihat sibuk berkomunikasi dengan telepon selular mereka.
Kemudian setelah ramai antrian di depan loket maskapai tersebut di ruang tunggu, seorang berpakaian kemeja biru keluar dari loket pesawat tersebut dan menemui penumpang yang antre meminta pertanggung jawaban pihak Batavia.

‘’Satu jam kami terkatung-katung dalam pesawat rusak dan hampir mati tapi sampai di loket ini tak ada yang melayani, keluar dari pesawatpun tak ada arahan, saya datang malah sibuk dengan telepon, mana hati nuranimu,’’ kata Ahmadi.

Distrik Manager Batavia, Zulkifli kemudian menjelaskan dan meminta maaf pada penumpang tersebutDia memohon agar penumpang bersabarPihak Batavia tidak tahu pasti apa yang terjadi namun diperkirakannya ada kerusakan dari engine pesawat tersebut.

Setelah itu, Zulkifli juga menerangkan agar penumpang yang tidak jadi berangkat akan diinapkan di hotelSetelah beberapa waktu, Zulkifli terlihat resah memegang telepon selularnyaDia mengatakan bahwa hotel yang diteleponnya kebanyakan penuh

Setelah itu atas perundingan dari beberapa penumpang, pihak Batavia kemudian bersedia memberikan uang sebanyak Rp350 ribu sebagai ganti sewa hotel dan transportasiBanyak dari penumpang yang menyetujui kesepakatan tersebut.

Atlet Kejurnas Gulat Asal Papua Barat Gagal Pulang

Tujuh Atlet Kejurnas Gulat Junior asal Papua Barat yang juga ikut jadi penumpang dalam pesawat itu gagal berangkat malam ituMereka yang baru mendaparkan tiga medali perunggu dan satu medali perak terpaksa gagal untuk pulang ke Provinsi Papua Barat.

Luis Marino (18) dan Ester (18) serta beberapa orang rekan mereka terlihat berselonjor di ruang tungguKeringat masih terus mengucur di wajah merekaBeberapa orang masih terlihat memegang dada‘’Kita terpaksa pulang besok, padahal sudah ingin sekali rasanya mempersembahkan medali pada keluarga di sana, tapi ya kita sudah terhindar dari bencana, inilah rencana dari Tuhan yang terbaik buat kita,’’ ujar Ester.

Terjadi Technical Problem

Sementara keterangan resmi dari pihak Batavia telah terjadi kerusakan teknis di pesawat tersebut‘’Terjadi technical problem pada pesawat yang mengakibat engine mati sehingga pilot Kapten Arfan mengambil keputusan yang dan bertanggung jawab untuk kembali lagi ke bandara SSK II lagi setelah sempat berputar-putar di udara dengan selamatSempat juga membuat penumpang panik, namun saya salut dengan pilot karena berhasil mendarat dengan baik,’’ ujar Distrik Manager Batavia di Pekanbaru, Zulkifli kepada Riau Pos (grup JPNN) malam tadi.

Soal terjadinya ledakan di bagian belakang pesawat, disebutkan Zulkifli itu pemicu yang mengakibatkan satu mesin matiNamun dijelaskannya belum tahu penyebab detail dari technical problem itu‘’Saya belum ada kontak dengan kapten, hanya mendapatkan laporan terjadi technical problem yang menyebabkan engine mati,’’ ujarnya.
Ditambahkannya lagi, soal maintenance pesawat selalu dilakukan pengecekan sebelum take off, namun kejadian ini dirinya tidak tahu‘’Untuk penerbangan ini cancel dan penumpang ada yang di hotelkan, karena hotel penuh kita komunikasi dengan penggantian uang,’’ jelas Zulkifli.

Di dalam pesawat itu, ada tujuh awak, dengan dua orang kokpit, dan lima orang cabin, dan jenis pesawat airbus 320, 186 penumpang ditambah tujuh awakDikatakan Zulkifli lagi, kepada penumpang yang cancel penerbangannya pada penerbangan Batavia, akan diberangkatkan pada Jumat (16/7) pukul 08.30 WIBPenumpang akan diberikan konpensasi, uang taksi 50 ribu per pax dan uang penginapan Rp300 ribu, dan uang akan diberikan pada tanggal pada saat check ini keberangkatan hari ini.

Airport Duty Manager Bandara PT Angkasa Pura II, Bandara SSK II, K Damanik mengatakan, sebagai fasilitator bandara kepada penumpang diarahkan ke ruang tunggu untuk ditenangkan terlebih dahuluSoal informasi pihaknya baru dapat dari penumpang, namun apa yang dilakukan pihak bandara sudah sesuai prosedurPihak Bandara sempat menstand by-kan ambulance dan mobil pemadam kebakaran.

‘’Kami belum tahu kejadian detailnya, yang mana pesawat ini yang sempat take off dari SSK II ini mengalami kerusakan teknis pada mesinnyaPesawat sendiri saat ini langsung mendapat pemeriksaan dari teknisi untuk dicek penyebabnya,’’ ujarnya.            

Menurut Kepala Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru, Bandara, Dr Oenedo Gumarang MPHM yang didampingi koordinatornya, Dr H Imsyah Irwan mengatakan sebagian penumpang dari peristiwa ini mengalami sedikit trauma saat pesawat mengalami gangguan di udara‘’Ada beberapa yang trauma psikis ringan, tetapi dapat diatasi dengan baikTim kesehatan bandara sudah stanby sebelum penumpang mendarat untuk mendapatkan pertolongan,’’ ujarnya.(rul/gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Makassar Menindak Tegas Developer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler