BACA JUGA: 605 Koperasi Kalteng Mati Suri
"Nilai ekonomi batik Indonesia sangat besar, karena ini ekonomi yang berbasis budaya,” kata Mari Elka pangestu dengan nada optimis, dalam acara serah terima sertifikat Unesco terhadap Warisan Budaya Indonesia, di Jakarta, Jumat (5/2).
Produk batik dari China, lanjutnya, merupakan batik yang diproduksi secara massal dengan corak yang kontemporer
BACA JUGA: Produk China Banjiri Pekanbaru
"Dari segi harga, walau lebih mahal, para pengrajin mengaku tidak takut bersaingTak hanya itu, karena nilai budayanya, Batik Indonesia demikian diperhitungkan di luar negeri sebagai salah satu produk seni
BACA JUGA: Masih Byar Pet, Denda Naik 300 Persen
Di industri fashion sendiri, perancang busana dunia, mulai melirik batik dalam rancangan busananyaDi salah satu departemen store di Hongkong, kata Mari, rancangan desainer Jerman menggunakan batikBahkan, disertakan pula dalam katalog mengenai kain batik dan coraknya.Namun demikian, pemerintah tetap akan mengawasi peredaran batik impor untuk melindungi hak cipta dan melindungi pasar dalam negeriPemerintah pun semakin giat untuk menggenjot angka ekspor batik ke beberapa negara yang menjadi pasar tujuan utama ekspor Batik Indonesia.
Pasar batik Indonesia adalah Eropa, Amerika, Jepang, Asia dan AfrikaAgar dapat bersaing dengan produk China, Kementerian Perdagangan akan mendukung upaya pengrajin untuk dapat mengembangkan corak yang lebih variatif.
Profesor Dr Arief Rachman, Dewan International Bureau of Education Council UNESCO (IBE-UNESCO), menambahkan, kain batik Indonesia, bukan sekadar barang fashion biasaNamun, mempunyai filosofi dan nilai kemanusiaan di dalamnyaBatik tak hanya warisan dari masa lampau, namun mempunyai kekuatan masa depan dalam hal identitas bangsa.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RAPP Bantah Olah Kayu Hasil Pembalakan
Redaktur : Tim Redaksi