"Kita tidak ingin karya anak bangsa diklaim oleh bangsa lain
BACA JUGA: KPU Siap Hadapi Panitia Angket
Saya kira ke depan, perlu dilakukan langkah-langkah inventarisasi, agar hak cipta dan kekayaan intelektual anak bangsa tetap terjaga," kata SBY di kantor kepresidenan, Selasa (25/8).SBY pun mencontohkan, bahwa pada 2003, kesenian wayang sudah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai global heritage bangsa Indonesia
BACA JUGA: KPK Usut Endapan Rp200 M di 6 BPD
“Kita masih mendorong batik, angklung, serta kekayaan budaya lainnya agar diakui dunia sebagai milik sah bangsa Indonesia," jelasnya.Makanya, SBY pun kini menginstruksikan menteri terkait untuk mendata semua kekayaan budaya Indonesia
BACA JUGA: ICW Nilai Positif Revisi Penetapan Hakim Tipikor
Apalagi memasuki era pasar bebas ini, kata SBY pula, setiap negara memiliki kekayaan budaya yang bisa dijadikan aset sebagai nilai tambah bagi daya gedor ekonominya."Saya sudah sampaikan kepada para menteri terkait, seperti Menteri Hukum dan HAM, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, serta juga melibatkan gubernur, agar dilakukan percepatan inventarisasi aset budaya bangsa IndonesiaNantinya kita akan bawa ke tingkat dunia sebagai bagian dari world heritage bagi Indonesia," katanya.
SBY juga tak lupa mengingatkan para pengrajin agar mencantumkan daerah asal karya yang dibuatnya"Saya contohkan pada batik, itu darimanaMisalnya batik tulis dari Jogjakarta, Indonesia, songket dari Palembang serta Bukittinggi, IndonesiaBegitu juga dengan tari-tarian, seperti Poco-poco," tandasnya(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Nasrudin, Edo Punya Alibi Baru
Redaktur : Tim Redaksi