Bau Belerang Tercium Tajam

Petugas Pemantau Mulai Sibuk

Rabu, 24 November 2010 – 07:37 WIB

MALANG – Status Gunung Bromo yang semula berstatus siaga naik menjadi awas karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikanKenaikan status gunung yang berada di Probolinggo itu di tetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Selasa (23/11) kemarin, jam 15.30 WIB.

Dalam satu hari kemarin, status Gunung Bromo langsung naik tingkat

BACA JUGA: Wisatawan Distop di Cemoro Lawang

Pada jam 08.00 WIB dinaikan statusnya menjadi Siaga (level III)
Dan sorenya sejak jam 15.30 WIB dinaikan kembali statusnya menjadi Awas (level IV) karena aktivitas vulkanik terus meningkat dengan asap putih keabu-abuan yang semakin tinggi dibarengi dengan gempa tremor

BACA JUGA: Bromo Awas, Zona Bahaya 3 Kilometer



Kemungkinan terjadi erupsi sangat mungkin
Gunung yang menjadi jujugan wisatawan itu sudah semakin menunjukan keaktifannya pada awal bulan November.  Aktivitas Gempa Vulkanik meningkat sejak tanggal 8 November 2010 dan aktivitas tremor mulai meningkat sejak tanggal 23 November 2010 pukul 11.00 WIB

BACA JUGA: Saksi Bupati Terpilih Bantah Gerakkan Massa



Pada 22 November mulai terjadi gempa tremor menerus dengan amplitude maksimum 5-7 milimeterKenaikan itu kembali terjadi pada Selasa kemarin, pada jam 11.00 WIB, terjadi gempa Tremor menerus dengan amplituda maksimum 30 mmSemua itu tercatat melalui seismograf PS-2 secara telemetri yang ada di Pos Pantau Gunung Bromo

“Benar, kami sudah mendapat pemberitahuan kenaikan status Gunung Bromo dari siaga menjadi awasPagi tadi statusnya masih siaga, tapi sore ini naik menjadi awas karena terjadi peningkatan gempa vulkanik,” kata Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Nova Elina yang dikonfirmasi Malang Post (grup JPNN) kemarin.

Peningkatan aktivitas Gunung Bromo juga terlihat dari hembusan asap berwarna putih sedang – putih tebal dengan  tekanan kuat  setinggi 250 meter di atas bibir kawah, condong ke arah utara.

Potensi bahaya akibat aktivitas vulkanik di Gunung Bromo adalah letusan freatik yang tiba-tibaPada tahun 2004 Bromo pernah meletus dengan singkat tanpa ciri-ciri awal yang kurang jelasCiri aktivitas dan resiko erupsi bencana gunung Bromo, hembusan asap berwarna putih tipis tekanan lemah, tinggi 100 - 150 meter di atas bibir kawah, condong ke arah utaraKegiatan gunung Bromo umumnya dicirikan oleh hembusan asap kawah berwarna putih tipis sampai putih tebal, tekanan lemah dengan ketinggian berkisar antara 75 - 150 meter dari puncak, bau belerang tercium tajam.

Karena peningkatan status menjadi awas, daerah aman yang sebelumnya 1 kilometer dari Gunung Bromo di tingkatkan menjadi tiga kilometerMasyarakat dan wisatawan dilarang mendekati Gunung Bromo hingga radius tiga kilometer.

“Pada 12 November lalu, kami sudah menutup jalur Bromo pada radius satu kilometerSetelah naik menjadi awas dinaikan menjadi tiga kilometer,” ungkapnyaSetelah naik status menjadi awas, tim TNBTS selalu siaga menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi di gunung yang memiliki daya tarik bagi wisatawan mancanegara ituDiakuinya, kesibukan juga terjadi di Pos Pantau GBromo dan Semeru“Tadi kami menghubungi Pos Pantau Bromo sangat sibuk sekali setelah naik status menjadi awas,” terangnya(aim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Siswi SMPN Kotabumi Histeris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler