JAKARTA - Upaya mendorong tata kelola perusahaan atau good corporate governance terus digelorakan di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Kali ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengancam jika ada direksi BUMN yang membawa backing untuk mengintervensi BUMN, maka akan dipecat.
Dahlan mengatakan, sebenarnya, pihak luar itu tidak mengerti apa yang ada di internal BUMN
BACA JUGA: Blok Mahakam Bakal Dikelola Pertamina
Sehingga, intervensi biasanya datang karena diundang oleh salah satu orang dalamMenurut Dahlan, selama ini salah satu faktor utama yang menghambat perkembangan BUMN adalah tidak kompaknya direksi yang duduk di dewan direksi atau board of director (BoD)
BACA JUGA: Divestasi Saham Newmont, Pemerintah Diminta Patuhi UU
"Membenahi ini adalah salah satu pekerjaan paling sulit," katanya.Dahlan menyebut, di lingkungan BUMN, banyak terjadi konflik sesama direksi
"Karena itu, kemudian dia cari backing (pendukung, Red)
BACA JUGA: Banyak Perusahaan Migas Asing Pengemplang Pajak
Jika 1 backing tidak kuat, dia tambah 1 lagi, begitu seterusnyaNah, ketika direktur utama tahu anak buahnya main politik, maka dia ikut-ikutan cari backing jugaJadi ya sudah, mereka tidak fokus bagaimana membesarkan BUMN, tapi kerjaannya malah ribuuuuut terus," paparnya.Untuk itulah, lanjut Dahlan, dirinya akan berkunjung ke kantor-kantor BUMN untuk mengetahui suasana kebatinan atau iklim kerja di kantor-kantor tersebut"Saya bisa hayati, mana BUMN yang gayanya feodal, yang kaku, dan lain-lain, setelah itu, kita cari strategi untuk mengubah dan mendorongnya agar maju," ucapnya.
Dahlan mencontohkan, belum lama ini dirinya baru berkunjung ke salah satu kantor BUMN yang cukup besarDi BUMN itu, santer tersiar kabar bahwa direktur utama dan direktur keuangan tidak akur dan sering bertengkar, sehingga kinerja BUMN tidak optimal.
"Saya kemudian bilang ke mereka berduaKalau dalam kurun waktu tertentu saya lihat anda tetap tidak bisa rukun, maka salah satu harus pergi (keluar dari BUMN, Red)Saya tidak peduli soal backing, kalau salah satu tidak bisa pergi, maka dua-duanya harus pergiMeskipun anda ahli, tapi kalau tidak kompak, tetap saja akan merusak perusahaan," ucapnya disambut applaus sekitar 150 peserta seminar.
Dalam sebuah perbincangan dengan Jawa Pos, seorang direktur utama di salah satu BUMN menceritakan kekagetannya ketika mengetahui bahwa direksi yang dia pimpin ternyata memiliki backing sendiri-sendiri.
"Misalnya, si A itu backing-nya Pak Ini, si B backing-nya Pak ItuJadinya mereka tidak bisa kompak, rencana perusahan juga tidak bisa berjalan lancarBenar-benar kaget saya, sebab hal seperti itu tidak pernah saya temui ketika bekerja di (perusahaan) swasta," ceritanya.
Dahlan mengakui, penyebab tidak majunya BUMN itu ada banyak, tapi 80 persen adalah karena direksi yang tidak kompak, saling sikut, dan ingin saling menjatuhkanTidak kompaknya direksi juga banyak sebabnya, tapi 80 persen karena intervensi dari luar"Dan, intervensi dari luar itu 80 persen karena diundang orang dalam," ujarnya.
Karena itu, lanjut Dahlan, dirinya akan terus mengampanyekan kepada seluruh jajaran BUMN agar bekerja dengan baik, kompak, dan tidak menggunakan backing-backing untuk mengejar jabatan tertentu"Jika tidak, maka akan diberhentikanMereka itu takut kok kalau diberhentikan dari direksi BUMNJadi, ketakutan itu yang akan saya manfaatkan," ucapnya(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Gula Petani Turun
Redaktur : Tim Redaksi