jpnn.com, SURABAYA - Komisioner Bawaslu Surabaya bertemu dengan Ketua DPRD Surabaya Armuji. Selain silaturahmi, mereka sedikit membahas tentang anggaran untuk pemilihan wali kota (pilwali) pada 2020.
Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar mengungkapkan, pembahasan anggaran untuk pilwali itu dilakukan lantaran DPRD Surabaya mempunyai fungsi bujeting.
BACA JUGA: KPU dan Bawaslu Bangkalan Dilaporkan ke DKPP
BACA JUGA : Bawaslu Panggil 7 Caleg untuk Klarifikasi Dana Kampanye, Kok Bisa ?
BACA JUGA: Pemilihan Bupati 2020 Mendatang Butuh Dana Rp 80 Miliar
Apalagi, saat ini sedang dibahas perubahan APBD untuk 2019. Anggaran itu digunakan untuk menjalankan fungsi pengawasan oleh Bawaslu Surabaya.
''Sementara disampaikan oleh sekretariat sebesar Rp 26,5 miliar,'' ujar Agil.
BACA JUGA: Bawaslu Hentikan Kasus Dugaan Ijazah Palsu Oknum Caleg Bulungan
Namun, belum disampaikan detail anggaran tersebut lantaran masih harus disempurnakan dan dibahas dengan pemkot serta dewan.
Dia menyebutkan, pertemuan itu sekaligus silaturahmi antara dewan dan pemkot. ''Perbaikan komunikasi guna pilkada yang lancar pada 2020,'' imbuhnya.
Hubungan Ketua DPRD Surabaya Armuji dengan Bawaslu Surabaya memang sempat memanas.
Termasuk saat Armuji mengungkapkan kepada publik bahwa Bawaslu Surabaya tak netral dan membela salah seorang caleg.
Kasus itu sampai dengan sidang kode etik oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) hingga anggota Bawaslu Surabaya itu dikenai sanksi berat.
Sementara itu, Armuji menuturkan bahwa terkait dana pilwali, dirinya meminta Bawaslu untuk membuat surat resmi. Dengan demikian, bisa didisposisikan ke komisi.
''Kemungkinan ke komisi A. Mereka berikan draf anggaran dulu,'' ujarnya.
Terkait komunikasi, dia berharap Bawaslu Surabaya bisa lebih profesional dan netral. Tidak grusa-grusu dalam bertindak. ''Enggak gampang panggil orang untuk sidang. Bawaslu kan pencegahan. Kalau ada yang kurang kan bisa dikomunikasikan dengan baik,'' tuturnya. (jun/c13/ano)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Mulai Cari Sosok Nama Baru, Siapa yang Layak ?
Redaktur & Reporter : Natalia