BB Janji Hapus Pornografi Akhir Januari

Senin, 17 Januari 2011 – 18:51 WIB
RAKER - Menkominfo Tifatul Sembiring, saat mengikuti rapat kerja di DPR RI, Senin (17/1), yang antara lain membicarakan masalah BlackBerry. Foto: Arundono/JPNN.

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring memastikan, produsen BlackBerry (BB), Research in Motion (RIM), segera melakukan filtering konten pornografiLangkah ini sebagai respon atas permintaan pemerintah Indonesia sesuai dengan batas waktu hingga 21 Januari 2011 mendatang.

”Dalam rapat dengan pihak Research in Motion, mereka berkomitmen untuk mematuhi undang-undang (UU) di Indonesia khususnya untuk menutup konten pornografi,” ujar Tifatul dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, di gedung Nusantara II, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (17/1).

Selain itu, lanjut Tifatul, RIM juga berkomitmen memenuhi tuntutan pemerintah Indonesia untuk membangun server dan layanan servis purna-jualnya di dalam negeri

BACA JUGA: SBY: Kejar Aset Century di Luar Negeri

"RIM sepakat untuk membuka network agregator di Asia untuk dibangun di Indonesia
Ini nantinya akan berdampak menurunkan tarif

BACA JUGA: Empat Negara Minta Pertukaran Tahanan

Karena RIM menyadari pelanggannya di Indonesia merupakan terbesar di kawasan Asia,” ujar mantan Presiden PKS ini.

Dalam raker itu, Tifatul juga mengungkap pihak RIM mengaku telah membuka 40 gerainya di dalam negeri untuk memenuhi tuntutan atas layanan servis tersebut
"Namun ini kan klaim mereka (RIM)

BACA JUGA: Presiden Keluarkan 12 Instruksi Kasus Gayus

Ini masih perlu kita buktikan di lapangan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Tifatul kembali menjelaskan bahwa RIM selama ini memang membayar pajak atas kegiatan bisnisnya di Indonesia.

”Alasan mereka, karena RIM di dalam negeri bekerjama dengan 6 operator lokal dalam menjalankan bisnisnya, jadi yang membayar pajak, ya, ke enam operator mitranya tersebut,” tegasnya.

Tuntutan lainnya kepada RIM, adalah agar perusahan telekomunikasi asal Kanada itu menyerap tenaga kerja Indonesia, menggunakan komponen lokal dan menutup situs berbahaya.

”Kita tahu, bahwa teroris di India menggunakan BB untuk melakukan aksinya dan aparat di India tidak bisa melacaknyaHal ini jangan sampai terjadi di Indonesia, dimana kelompok teroris menggunakan BB untuk melakukan aksinya karena tidak bisa dimonitor oleh pemerintah,” tukasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stop Kebiasaan Main Klaim!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler