BBM Langka, SBY Semprot Pertamina

Selasa, 06 Januari 2009 – 00:14 WIB
JAKARTA - Kelangkaan premium dan solar di sejumlah SPBU saat liburan pergantian tahun dan berlanjut hingga sekarang membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kesalDan, yang menjadi sasaran adalah pejabat PT Pertamina (Persero)

BACA JUGA: Rizal Jamin Ferry Tak Lari

Gara-garanya, SBY membaca media massa yang memuat alasan seorang pejabat Pertamina bahwa penyebab keterlambatan distribusi BBM adalah hari libur dan diterapkannya sistem baru.

SBY mengaku tidak senang dengan alasan pejabat Pertamina yang dinilai menganggap enteng kelangkaan BBM di sejumlah SPBU
’’Itu salah

BACA JUGA: Kasus KDRT didominasi Kekerasan Seksual

Tidak ada hari libur kalau untuk melayani rakyat
Tidak berarti harus ngantor, tapi tidak ada alasan seperti itu

BACA JUGA: UU Tak Berpihak, KDRT Tetap Marak

Lantas lalai, tidak berkomunikasi dengan rakyat, dan tidak responsifItu keliru,” kata SBY saat pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2009 di gedung BEI, Senin (5/1).

Menurut SBY, sebagai pelayan rakyat, Pertamina harus selalu berjaga dan bersiagaDengan begitu, ketika terjadi masalah bisa diambil langkah-langkah yang cepat dan tepat’’Negara tidak boleh tidur demi menjalankan tugasnya dan menjalankan roda pemerintahan untuk melayani rakyatIni berlaku bagi semua jajaran pemerintahan di seluruh tanah air,’’ kata SBY.

Presiden kemudian mencontohkan para menteri yang cepat dan tepat melakukan langkah-langkah untuk mengatasi gempa bumi di Manokwari dan SorongMenurut SBY, para menteri meski Minggu, tetap berangkat ke Sorong dan Manokwari untuk melakukan kegiatan tanggap darurat di sana.

Saat libur tahun baru lalu yang berlanjut sampai kini, masyarakat kerepotan mendapatkan bensin dan solarSejumlah SPBU kehabisan stokSelain beralasan hari libur dan sistem baru, Pertamina menuding pihak SPBU sengaja menunda pengadaan stok karena mengantisipasi kemungkinan pemerintah kembali menurunkan harga BBMPengusaha SPBU takut rugi jika mengisi tangkinya penuh, sebelum pengumuman penurunan harga BBM

Di bagian lain, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sudah menerjunkan penyidik untuk menginvestigasi kasus kelangkaan BBMKepala BPH Migas Tubagus Haryono mengatakan, pihaknya sudah menerima penjelasan dari Pertamina terkait kelangkaan yang katanya disebabkan terganggunya penerapan sistem online mulai 2 Januari lalu

’’Namun, ternyata penerapan sistem online itu tidak serta-merta didukung kesiapan di bawahnyaKarena itu, kami sudah mengirimkan penyidik BPH Migas (penyidik pegawai negeri sipil/PPNS) ke beberapa lokasi seperti Depot Plumpang dan beberapa SPBU,’’ ujarnya Senin (5/1).

Menurut Tubagus, Pertamina telah menjelaskan bahwa sistem penebusan secara online yang baru diterapkan terganggu karena bersamaan dengan liburnya sejumlah bank’’Kami akan menyelidiki kebenaran informasi ini,’’ katanya.

Laporan sementara dari penyidik yang diterima BPH Migas, memang ada sejumlah SPBU yang menahan penebusan BBM karena khawatir harga turun di awal tahunPenyidik, lanjut dia, juga menemukan adanya SPBU yang memesan BBM di Depot Plumpang, tapi menebusnya di Depot Cilacap’’Bank tidak bisa merekam catatan pembelian kalau kacau seperti iniLaporan lengkap diharapkan bisa masuk hari ini untuk dilaporkan ke menteriKalau sampai terjadi unsur penyalahgunaan, pasti kami tindak,’’ tegasnya.

Kelangkaan BBM juga membuat Departemen ESDM risauKepala Biro Hukum dan Humas Departemen ESDM Sutisna Prawira menyatakan, pihaknya memang mendorong BPH Migas agar melakukan penyidikan’’Pemerintah ingin mendapat gambaran yang langsung dan jelas sebab musabab kelangkaan BBM,’’ ujarnya.

Dimintai komentarnya, VP Komunikasi PT Pertamina Anang RNoor mengatakan, pihaknya akan fokus menormalkan kembali pasokan ke SPBU-SPBU yang sebelumnya tergangguMenurut Anang, rata-rata pengiriman normal di Jabodetabek dalam sehari sekitar 11.000 kiloliter (KL)Namun sejak 2 Januari, Pertamina sudah memasok lebih dari 19.000 kiloliter per hari’’Itu sebenarnya sudah lebih dari cukupTapi, kalau memang masih ada SPBU yang belum tercukupi, mereka tinggal menunggu pasokan datang dari depot terdekat,’’ jelasnya.

Data Pertamina menyebut, penyaluran BBM dari Depot Plumpang pada 5 Januari mulai pukul 00.00 sampai pukul 12.00 sudah mencapai 61 persen dari rata-rata pengiriman per hariBiasanya, pengiriman 14.818 kiloliter dan sampai tengah hari kemarin sudah 9.072 kiloliter. (tom/owi/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegawai KPK juga Terima Gratifikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler