jpnn.com, BEKASI - Bea Cukai Bekasi menghadiri pelepasan ekspor perdana after sales parts PT Indonesia Epson Industry melalui Pusat Logistik Berikat (PLB) PT NX Lemo Indonesia Logistik, pada Selasa (5/12).
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai, Undani mengungkapkan PT Indonesia Epson Industry mengekspor barang after sales parts sebanyak 49 palet menggunakan 3 kontainer, dengan 1 kontainer ukuran 20 feet, dan 2 kontainer ukuran 40 feet.
BACA JUGA: Begini Cara Bea Cukai Dukung UMKM Tembus Pasar Internasional
“Seluruh barang ekspor akan dikirimkan menuju menuju ke Bedburg, Jerman, dengan total nilai barang yang diekspor mencapai lebih dari 119 ribu USD,” kata dia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 28/PMK.04/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 272/PMK.04/2015 Tentang Pusat Logistik Berikat, PLB adalah tempat penimbunan berikat untuk menimbun barang asal luar daerah pabean dan/ atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan sederhana dalam jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali.
BACA JUGA: Bea Cukai Magelang Kawal Ekspor Kayu Asal Temanggung
“PLB bermanfaat untuk mendorong kinerja industri di Indonesia dengan mempermudah dan mempercepat akses bahan baku dan bahan penolong dari luar negeri, menurunkan biaya logistik, serta meningkatkan produksi dan keberdayasaingan industri klien pengguna PLB,” ujar Undani.
Kegiatan ekspor perdana after sales parts ini adalah langkah penting dalam upaya perusahaan dalam memberikan dukungan kontribusi positif pembangunan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai Beri Asistensi Ketentuan Ekspor pada Pelaku UMKM
Dukungan yang diberikan Bea Cukai Bekasi melalui pemberian fasilitas pusat logistik berikat menjadi bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi di Indonesia.
“Melalui ekspor perdana ini, tentu akan meningkatkan produksi maupun kinerja demi kemajuan perekonomian Indonesia,” pungkas Undani. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian