jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus mendorong ekspor nasional dengan aktif menggandeng instansi lainnya menggali potensi produk dalam negeri.
Seperti yang dilakukan Bea Cukai Banyuwangi, turut hadir di sosialisasi Kebijakan Ekspo dan Peluang Pasar Ekspor.
BACA JUGA: Bea Cuka Beri Fasilitas Kemudahan Impor demi Membantu Perkembangan IKM
Kegiatan dalam upaya mendorong produk lokal merambah pasar dunia itu diselenggarakan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Disperindag Provinsi Jawa Timur, dan Kadin Jawa Timur.
Tindak lanjut dari acara tersebut, Export Center Surabaya akan selalu terbuka untuk melakukan konsultasi, pendampingan, dan memberikan solusi kepada pelaku usaha terhadap hambatan yang dialami.
BACA JUGA: Bea Cukai Ingatkan Masyarakat Jangan Panik Hadapi Modus Penipuan Seperti Ini
“Bea Cukai Banyuwangi juga selalu hadir memberikan layanan konsultasi khususnya ekspor," kata Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman.
Bea Cukai Pontianak juga terlibat membahas peningkatan ekspor komoditas sarang burung walet.
BACA JUGA: Bea Cukai Banten Fasilitasi Followme Ekspor Parfum ke PNG
“Bea Cukai Pontianak akan terus memberikan dukungan terhadap layanan ekspor yaitu 24/7," jelasnya.
Firman mengatakan, proses ekspor komoditi sarang burung walet ini dapat dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama ekspor dari Pontianak langsung ke luar negeri.
"Atau transit lebih dulu melalui daerah lain sebelum ke luar negeri dengan menggunakan form 3E,” tambah Firman.
Di wilayah Maluku, Bea Cukai Ambon mengunjungi CV Generasi Buru Mandiri.
Roadshow ini bertujuan sebagai asistensi dan penggalian potensi ekspor di Pulau Buru.
Dalam kunjungan tersebut pihak Bea Cukai Ambon mendapatkan informasi dari perusahaan yang sedang izin edar BPOM untuk produk sabun minyak kayu putih.
Menyikapi hal ini, Bea Cukai Ambon akan membantu berkomunikasi terkait izin edar dengan BPOM.
Bea Cukai Ambon juga berkunjung ke PT WWI yang memiliki inovasi menghasilkan produk-produk yang berbahan dasar dari minyak kayu putih sebagai ciri khas Pulau Buru.
"Bea Cukai Ambon terbuka untuk berdiskusi terkait kendala-kendala yang dihadapi dan memberikan dukungan penuh,” kata Firman lagi.
Upaya yang sama juga dilakukan Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara dengan mengadakan focus group discussion (FGD) yang bertajuk Optimalisasi Direct Call Ekspor dari Pelabuhan Hub Internasional Bitung.
Penetapan Pelabuhan Bitung sebagai Hub Internasional dilatarbelakangi oleh strategisnya letak Kota Bitung dalam mengekspansi jangkauannya untuk menembus pasar Internasional, khususnya untuk wilayah Indonesia Bagian Timur.
“Pelabuhan Bitung merupakan lokasi yang sangat strategis dalam meningkatkan ekspor di wilayah Indonesia Bagian Timur, dan juga didukung dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus yang terletak di sekitar Kota Bitung,” ucap Firman.
Firman mengharapkan, melalui FGD keberlanjutan dalam menetapkan Pelabuhan Bitung sebagai Hub Internasional akan terus berlangsung.
"Sehingga dapat meningkatkan volume ekspor dari wilayah Indonesia Timur, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang akan menyejahterakan masyarakat," harapnya. (mar1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Madura Luncurkan 4 Inovasi Baru Pemudah Pelayanan ke Pengguna Jasa
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi