jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai mendorong pelaku usaha untuk melakukan ekspor dan impor berbagai produknya.
Hal itu dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
BACA JUGA: Waspadai Penipu yang Mengatasnamakan Petugas Bea Cukai, Kenali Ciri-cirinya
“Kami baru saja melakukan pendampingan pelaku usaha jalankan ekspor hingga menembus pasar China, Eropa, dan Amerika,” ungkap Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana.
Hatta menyampaikan bahwa eksportasi di wilayah Maluku, tepatnya Ambon, menunjukkan tren peningkatan yang cukup pesat.
BACA JUGA: Bea Cukai Terapkan Cara Ini untuk Tingkatkan Kepatuhan Perusahaan AEO
Salah satu perusahaan di bawah pengawasan Bea Cukai Ambon, UD Putri Desi, melebarkan pangsa pasar hingga ke Shanghai, China, mengingat selama ini negara tujuan ekspornya ke Singapura.
Bea Cukai Ambon mencatat bahwa ini kali ke empat UD Putri Desi mengekspor produk kepiting hidup ke Shanghai.
BACA JUGA: Cegah Peredaran Pita Cukai Sisa pada 2021, Bea Cukai Lakukan Langkah Ini
UD Putri Desi mengekspor produk kepiting hidup ke Singapura, Rabu (23/02), melalui kargo Bandara Pattimura, Ambon.
Tercatat sebanyak 6 boks dengan berat bersih 174 kg kepiting hidup berhasil diekspor ke Singapura dan 12 boks bersih 333 kg kepiting hidup ke China. T
otal nilai devisa untuk kedua pengiriman tersebut mencapai USD 4.260,64.
Sementara itu, Bea Cukai Yogyakarta layani dan awasi kegiatan ekspor PT Woneel Midas Leathers, Kamis (17/02).
PT Woneel Midas Leathers adalah salah satu perusahaan pengguna fasilitas kawasan berikat di Gunungkidul yang bergerak pada industri sarung tangan olahraga.
Sebanyak 3,4 ton sarung tangan olahraga diekspor dengan negara tujuan Amerika Serikat melalui pelabuhan muat Tanjung Emas.
Sarung tangan olahraga yang diekspor ialah jenis gloves batting sebanyak 8.784 buah dan jenis gloves golf sebanyak 33.264 buah.
Nilai ekspor atas pengiriman sarung tangan olahraga ini mencapai USD117.443,52 atau sekitar Rp 1,6 miliar.
Hatta menambahkan Bea Cukai Yogyakarta melayani dan awasi ekspor PT Maesindo Indonesia, Sabtu (19/02).
PT Maesindo Indonesia merupakah salah satu perusahaan pengguna fasilitas kawasan berikat dengan hasil produksi alas kue yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta.
Sebanyak 1,3 ton produk alas kue berhasil diekspor dengan negara tujuan Belanda melalui pelabuhan muat Tanjung Emas.
Alas kue yang dikirimkan sebanyak 449 karton atau setara 8.682.000 buah dengan total nilai ekspor mencapai USD16.639 atau setara Rp 238 juta.
“Kami berharap perusahaan yang melakukan ekspor dapat memberikan semangat bagi eksportir lain di wilayahnya,” pungkas Hatta. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Gelar APBN Week 2022 untuk Pelajar dan Mahasiswa
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian