Bea Cukai Dorong Pelaku UMKM Pasarkan Produk ke Pasar Internasional

Senin, 25 April 2022 – 17:01 WIB
Bea Cukai mengasistensi tentang kepabeanan kepada pelaku UMKM. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Tren pemulihan ekonomi ditandai dengan menguatnya potensi ekspor pelaku UMKM di daerah.

Dalam mendukung kinerja ekspor, Bea Cukai mengasistensi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah.

BACA JUGA: Kondisi Covid-19 di Indonesia Terkendali, Apakah Ada Campur Tangan Bea Cukai? Begini

Misalnya, yang ditunjukkan Bea Cukai Tasikmalaya, Gresik, Tanjungpandan, dan Sidoarjo.

Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Senin (25/4) mengungkapkan, langkah awal yang harus dilakukan untuk mendorong pelaku UMKM adalah mengenalkan fasilitas ekspor.

BACA JUGA: Bea Cukai Beri Pelayanan Prima bagi Pekerja Migran Indonesia

“Kami sampaikan lebih dulu prosedur ekspor dan berbagai kemudahan melalui fasilitas kepabeanan. Selanjutnya, kami beri modul ekspor agar mereka dapat melakukan ekspor mandiri,” ujarnya.

Perusahaan UMKM PT Arti Kraft Indonesia di bidang kerajinan tangan, mebel, dan aksesori rumah berada di bawah pengawasan Bea Cukai Tasikmalaya.

BACA JUGA: Begini Langkah Bea Cukai untuk Buka Peluang UMKM ke Pasar Global

Produk rumah tangga yang inovatif dan berkualitas dinilai mampu bersaing di pasar global.

Karena itu, dalam mendorong kinerja ekspor, Bea Cukai Tasikmalaya memberikan asistensi terkait tata cara ekspor dan pengisian modul ekspor, Selasa (12/4).

Hatta menjelaskan, Bea Cukai Gresik bekerja sama dengan Balai Laboratorium Bea Cukai Kelas II Surabaya untuk melangsungkan kunjungan kerja ke Koperasi Sipirit Empon-Empon, Senin (18/4).

Empon-empon merupakan bahan ramuan tradisional yang berasal dari tanaman obat atau rempah-rempah.

Produk kunyit kering produksi Koperasi Sipirit Empon-Empon dinilai potensial untuk diekspor.

Selain itu, diharapkan pada panen Juni mendatang, terdapat produk empon-empon lain yang potensial.

“Koperasi Sipirit Empon-Empon memanfaatkan fasilitas Balai Laboratorium Bea Cukai Kelas II Surabaya untuk menguji kandungan kadar air, abu, atau minyak atsiri agar meningkatkan kualitas produknya,” ujarnya.

Di Sidoarjo, Bea Cukai Sidoarjo mendapatkan kunjungan dari pegiat industri kecil dan menengah (IKM) Kota Surabaya yang bergerak di industri kreatif dekorasi rumah dan kerajinan tangan, Selasa (19/4).

Keduanya berkoordinasi soal pengembangan produk-produk dari IKM Kota Surabaya yang potensial untuk diekspor.

Sementara itu, Bea Cukai Tanjungpandan terjun langsung untuk mengasistensi para pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Belitung pada 29 Maret hingga 6 April 2022.

Kegiatan ini bertujuan menggali potensi ekspor dan mengidentifikasi kendala pelaku UMKM di Kabupaten Belitung.

Kabupaten Belitung memiliki produk unggulan berupa batik, madu, ketam isi, dan eco straw, yang dinilai mampu merambah pasar internasional.

“Pemulihan ekonomi nasional menjadi fokus pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Diharapkan melalui asistensi ini, dapat meningkatkan kinerja ekspor pelaku UMKM,” tandas Hatta. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Dorong Perempuan untuk Berperan Mengambil Keputusan


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler