Beberapa Kendala Pemerintah Tingkatkan Elektrifikasi

Selasa, 12 Februari 2019 – 16:37 WIB
Instalasi listrik. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai elektrifikasi membuka kesempatan memanfaatkan listrik guna membangun ekonomi berdasar potensi lokal yang ada.

’’Kalau rasio elektrifikasi nasional naik, diharapkan masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik saat ini dan masa depan,’’ tutur Fabby, Senin (11/2).

BACA JUGA: 1,2 Juta Warga Miskin Dapat Sambungan Listrik Gratis

Tantangan terbesar pemerintah saat ini adalah ketersediaan infrastruktur kelistrikan untuk menjangkau desa-desa terpencil, pulau-pulau kecil, dan daerah tertinggal masih terbatas.

Baik jaringan listrik maupun kapasitas pembangkit. Tantangan lainnya ialah kemampuan masyarakat, khususnya rumah tangga miskin, membayar biaya sambungan baru juga rendah.

BACA JUGA: Kiat PT Boma Bisma Indra Kejar Penjualan Rp 510 Miliar

’’Jadi, solusi untuk meningkatkan elektrifikasi ialah pemerintah membangun jaringan listrik hingga ke pelosok,’’ jelas Fabby.

Pembangunan infrastruktur butuh dana besar, sedangkan dana terbatas.

BACA JUGA: Kini Seluruh Desa di NTB Sudah Berlistrik

Kapasitas fiskal pemerintah terbatas karena ada prioritas-prioritas pembangunan lainnya yang harus dipenuhi.

Jika nanti listrik sudah masuk ke pulau-pulau kecil, biaya membeli minyak tanah untuk penerangan bakal berkurang.

’’Kualitas sinar lampu juga lebih baik sehingga dapat membantu masyarakat melakukan sejumlah kegiatan pada malam hari,’’ ujar Fabby.

Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyatakan, pemasangan listrik gratis bagi penduduk makin mempercepat rasio elektrifikasi.

Pemasangan listrik di daerah terpencil mendorong tumbuhnya bisnis dan industri di daerah tersebut.

“Dengan demikian, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat,’’ terang Fahmy. (vir/nis/c14/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih 885 Ribu KK di Provinsi Ini Belum Teraliri Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler