jpnn.com - SAMOSIR – Tour operator asal Eropa Timur dan Tengah peserta familliarization trip (famtrip) di Danau Toba benar-benar dibuat takjub. Ada 16 tour operator dari Polandia, Austria, Hungaria, Slovakia, Bulgaria serta perwakilan Emirates, UEA yang terpesona pada keindahan budaya Huta Bolon Simanindo, Samosir.
Mereka bahkan sampai terbengong dalam wakcu cukup lama gara-gara terpukau oleh keindahan danau supervulkanik terbesar di dunia itu. Mereka juga terperanjat oleh penampilan atraksi budaya Batak yang wow.
BACA JUGA: Tega Amat ya, Urus Surat Kematian Dimintai Rp 250 Ribu
Aura ethnic culture terasa kuat terpancar di Huta Bolon Simanindo, warisan kebudayaan Batak yang khas. Para penari tortor menyapa ramah kepada belasan peserta famtrip dari berbagai negara itu. Mereka menampilkan tarian yang berasal dari suara entakan kaki penarinya lengkap dengan iringan musik khas Batak.
Mendapatkan suguhan tari tortor yang unik nan anggun itu, belasan peserta famtrip yang dikoordinir KBRI Warsawa itu langsung membidikkan lensa ke arah para penari. Semua seperti enggan melewatkan momen yang hampir tidak pernah mereka jumpai itu.
BACA JUGA: Tol Trans Jawa, Warga Ogah Lepas Tanahnya Rp 191 Ribu per Meter Persegi
Svetoslav Rumenov Stefanof, Co-Founder Booking Expo Bulgaria yang ikut dalam famtrip itu mengungkapkan kekagumannya. Sebab, berwisata ke negeri tropis bukan sekadar laut (sea), sand (pasir pantai) dan sun (sinar matahari) atau yang dikenal dengan 3S.
“Ini sangat unik dan luar biasa. Jadi rupanya bukan hanya sea, sand and sun yang kami temukan, tetapi traveller dari negara saya juga antusias melihat culture. Dan itu bisa saya ditemukan di Pulau Samosir yang ada di tengah Danau Toba,” tuturnya.
BACA JUGA: Demo Anti-Ahok di Bandung: Kapolri Harus Mundur!
Bukan hanya Stefanof yang terkesima. Vivien Farkas, Product Development Manager Tensi Hongaria, juga ikut tersihir pesona budaya Batak.
Tarian seremoni yang disajikan dengan musik gondang, benar-benar memikat mereka. Belum pernah mereka jumpai di belahan bumi mana pun. ”Indonesia kaya akan budaya. Yang ingin menyaksikan wisata budaya, rupanya di sinilah tempatnya,” ucap Farkas.
Joanna Maria Blachura, Product Manager Memories Vacation Polandia punya pendapat senada. Dia mengaku takjub saat melihat Museum Hota Bolon Simanindo yang lokasinya berada di sekitaran acara persembahan tari.
Bagi yang senang sejarah dan budaya, museum itu sangat menginspirasi. Ada banyak peninggalan budaya Batak yang bisa dilihat di sana. Dari peninggalan-peninggalan peradaban Batak, arsitektur perkampungan kuno, deret tugu atau makam raja-raja Batak, hingga rumah adat berbentuk panggung komplet dengan pahatan di atas kayu, semua tersaji di museum ini.
“Dan saya baru tahu kalau museum ini namanya telah masuk ke dalam daftar destinasi Lonely Planet. Ini sangat pantas. Culture Batak-nya sangat kuat,” ungkap Joanna.
Lonely Planet adalah buku panduan perjalanan wisata dan penerbit media digital terbesar di dunia. Pembacanya sudah menyebar luas di seluruh dunia. Dan buku panduan traveller dunia ini, menempatkan Museum Huta Bolon Simanindo pada peringkat pertama dari 14 kegiatan yang harus dilakukan bagi wisatawan yang mengunjungi kawasan Danau Toba.
“Danau Toba adalah kombinasi liburan yang sempurna. Nature-nya bagus. Culture-nya juga sangat beragam. Tinggal sedikit dipoles, ditata kembali dan direvitalisasi dengan standar global supaya bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia,” timpal Katarzyna Barbara Slowinska, Operation Director Ecco Holiday Polandia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari 16 peserta Famtrip dari Eropa Timur yang dikoordinasi KBRI Warsawa yang dipimpin Dubes Peter F Gontha itu. Ketika mereka senang dan puas, tentu itu kebahagiaan bagi Arief.
“Karena mereka akan menceritakan, membuat paket, dan menjual wisata Danau Toba di Eropa. Dari dulu wisman Eropa memang mendominasi di Danau Toba,” katanya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Kandidat Bupati Bangkep Tes Narkoba Lengkap ke BNN
Redaktur : Tim Redaksi