Benoa Bakal Bersolek demi Wisata di Bali

Minggu, 23 Oktober 2016 – 21:48 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya saat kunjungan kerja di Bali. Foto: dok Humas Kemenhub

jpnn.com - BALI—Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika hari ini.

Keduanya membicarakan upaya peningkatan konektivitas transportasi di Bali untuk mendukung sektor pariwisata.

BACA JUGA: Dana Jaminan 10 Persen, PLN Hambat Pengusaha Lokal

"Sebagai daerah wisata, konektivitas antarmoda transportasi harus benar-benar ditingkatkan agar Bali makan mudah aksesibilitas dan makin atraktif," ujar Budi usai pertemuan itu.

Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas beberapa hal terkait prasarana transportasi seperti terminal bis Type A, jembatan timbang, pelabuhan Benoa, dan bandara di Provinsi Bali.

BACA JUGA: Pihak Kurator Meranti Maritime Minta Putusan Pengadilan Dihormati

"Saya juga mendengar masukan dari Pak Gubernur terkait dengan pembenahan pelabuhan Benoa. Kemudian kemacetan karena overloaded truk juga menjadi masalah utama di Bali, karena ada sekitar 2000 truk yang keluar masuk Bali," papar Budi.

Budi menyatakan, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

BACA JUGA: Garap Proyek PLTGU Priok, PLN-JBIC Tandatangani Perjanjian Pendanaan

Pertama, adalah dengan pembatasan tonase truk.

Kedua dengan pengembangan tol laut. Semua truk yang keluar masuk Bali diangkut dengan kapal.

Sementara terkait potensi wisata, Budi menungkapkan dalam sebulan, pelabuhan Benoa disinggahi sampai dengan empat kapal cruise asing.

"Jika satu kapal ada 2000 turis. Berarti ada sekitar 8000 turis per bulan. Untuk itu menjadi kewajiban pemerintah melakukan revitalisasi pelabuhan Benoa secara terintegrasi antar semua pemangku kepentingan," imbuhnya.

Selain membahas pelabuhan, juga dibahas mengenai peningkatan kapasitas bandara Ngurah Rai yang mulai mengalami kelebihan kapasitas.

Saat ini Bandara Ngurah Rai berkapasitas 17 juta penumpang per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 35 juta penumpang pertahunnya.

"Ngurah Rai itu butuh penambahan kapasitas. Sehingga, butuh perluasan. Tapi itu sulit dilakukan karena di sekitar sana kan padat dengan situs budaya, banyak pura. Sehingga, salah satu opsi yang ada adalah pembangunan bandara baru di utara Bali," tegasnya

Sementara itu Gubernur Bali I Made Mangku Prastika mengatakan permasalahan transportasi yang sering dikeluhkan adalah kemacetan dan pelayanan bandara seperti keimigrasian dan sebagainya.

Untuk itu ia menyambut baik kedatangan Menhub.

Menurutnya, pertemuan ini merupakan kerja nyata dari Kementerian Perhubungan untuk menggali dan mendengar langsung dari lapangan berbagai masalah transportasi dan konektivitas di Bali. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2017, Perusahaan Swasta Bakal Dilibatkan Program Tol Laut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler