Benteng Terakhir ISIS Berhasil Direbut

Jumat, 06 Oktober 2017 – 13:06 WIB
Prajurit berjalan melewati bendera Irak yang berkibar di wilayah Tal Afar. Foto: almasdarnews.com

jpnn.com, BAGHDAD - Kota Hawija terbebas dari militan radikal ISIS. Itulah klaim pasukan Irak kemarin, Kamis (5/10). Kota di kawasan utara Irak yang juga kota terpadat di Distrik Al Hawija, Provinsi Kirkuk, itu merupakan benteng pertahanan terakhir ISIS di Irak.

Dari Prancis, Perdana Menteri (PM) Haider al-Abadi mengumumkan kemenangan Irak. ’’Hari ini, saya umumkan kebebasan Hawija (dari ISIS, Red). Ini bukan hanya kemenangan Irak, tapi juga seluruh dunia,’’ ujar Abadi kemarin siang.

BACA JUGA: Paman Jalal Sang Pemersatu Irak Telah Pergi

Pengumuman tersebut disampaikan dari Kota Paris karena Abadi sedang melawat ke negara itu. Menurut Abadi, ISIS tak lagi punya benteng pertahanan di negerinya. ISIS hanya tersisa di sisi barat perbatasan Irak dan Syria.

Abadi optimistis pasukan Irak mampu menumpas sisa-sisa ISIS di perbatasan negerinya dengan Syria. Apalagi, di perbatasan tersebut, Irak tidak akan bekerja sendirian.

BACA JUGA: Sejarah Naik Turun Hubungan Kurdi-Irak

Sejak beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat (AS) dan pasukan Syria terus menggempur ISIS di perbatasan Irak dengan Syria itu. Di tempat kelahirannya pada 2014 tersebut, kekuatan ISIS kian lemah.

Letjen Abdul Ameer Rasheed Yarallah, komandan operasi gabungan di Hawija, menyatakan bahwa kesuksesan Irak tidak terlepas dari AS dan Iran. Sebab, militer AS selalu menjadi beking pasukan Irak dalam aksi antiteror melawan ISIS.

BACA JUGA: Dikeroyok Irak Cs, Kurdi Bertahan demi Kemerdekaan

Pasukan paramiliter Iran yang tergabung dalam Popular Mobilisation milik kelompok Syiah juga terlibat dalam operasi penting itu.

Kemarin, pasukan Irak mengibarkan bendera kebangsaan di sejumlah titik penting Hawija, termasuk alun-alun kota. Saat serdadu Irak dan koalisinya merayakan kemenangan dengan pawai, deretan Humvees berpatroli di sejumlah ruas jalan.

Jejak pertempuran masih terlihat jelas kemarin. Asap hitam mengepul dari gedung dan sumur minyak yang sengaja dibumihanguskan ISIS.

Kini, dengan kembalinya Hawija ke pemerintahan Abadi, pasukan Irak mau tak mau harus berhadapan dengan Peshmerga yang berkuasa di Kota Kirkuk. Sebab, Hawija dan Kirkuk berdampingan.

Setelah referendum kemerdekaan Kurdi pekan lalu, hubungan pemerintahan Abadi dengan Kurdistan Regional Government (KRG) menjadi renggang. Namun, Abadi menjamin, tidak akan ada bentrok di dua kota tersebut.

’’Kami tidak menginginkan agresi atau konfrontasi apa pun di sana,’’ kata Abadi dalam jumpa pers bersama Presiden Emmanuel Macron kemarin.

Dia menegaskan, Peshmerga akan tetap berkuasa di Kirkuk. Namun, pemerintah Irak berhak menegakkan persatuan di seluruh wilayahnya, termasuk Kirkuk yang masuk area KRG. (AP/Reuters/hep/c18/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Merdeka, Kurdi Langsung Dikeroyok Enam Negara


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ISIS   Irak  

Terpopuler