Bentrok Pecah Lagi, 2 Tewas

30 Ribuan Warga Mengungsi, Sebagian Kelaparan

Kamis, 30 September 2010 – 02:28 WIB

TARAKAN – Bentrokan kembali terjadi, di Tarakan, Rabu (29/9) kemarinKali ini merenggut 2 korban jiwa

BACA JUGA: Perbatasan Tarakan Dijaga Ketat

Bentrokan yang terjadi di kawasan Jl Yos Sudarso itu berlangsung sekitar pukul 08.00 pagi
Polisi yang berjaga-jaga tak bisa berbuat banyak, akibatnya 2 orang tewas

BACA JUGA: Kesurupan, Penari Goda Bupati Kutai Kertanegara

Dengan demikian, sampai tadi malam sudah 5 tewas akibat konflik ini
Satu tewas pada Minggu malam, dua tewas pada Selasa malam dan 2 tewas Rabu pagi kemarin

BACA JUGA: Angka Perceraian Masih Tinggi

Dua korban terakhir diketahui bernama Iwan (31) dan Unding (30).  Kedua korban dibawa mobil polisi untuk kemudian diangkut ke RSUD Tarakan.

Bentrok kemarin terjadi sekitar pukul 08.00 pagiSaat itu Tarakan gerimisMassa Bugis Letta yang mengenakan ikat pita berwarna putih datang dan berhadap-hadapan dengan massa suku Tidung yang bertanda ikat pita kuningAparat yang berjaga-jaga ternyata tak bisa berbuat banyak, sampai akhirnya kedua massa bentrok dan terjadi korban jiwa

Akibat bentrokan ini, warga Tarakan semakin ketakutanWarga di penjuru Tarakan berbondong-bondong menuju tempat pengungsianTitik –titik pengungsian ada di Yonif 613 Raja Alam, Juata Permai, Bandara Juwata dan Lanud, Kompi C Yonif 613 Raja Alam, di Mamburungan, Mapolres Tarakan Jl Yos Sudarso, Lanal Tarakan Jl Yos Sudarso dan SD 029 Juata Permai dan beberapa tempat lainnyaDiperkirakan jumlah pengungsi mencapai 30 ribuan lebih.

“Di Batalyon 613 Raja Alam saja ada sekitar 15 atau 16 ribuan pengungsi,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan, dr KhaerulUntuk menangani masalah pengungsi ini, pihaknya sudah menyiapkan berbagai keperluanDiantaranya ambulans, bantuan makanan dan lainnya. 

“Misalnya tadi (kemarin) malam, semua ambulans kami BKO-kan ke beberapa tempat yang menjadi titik konflikDengan harapan setiap korban dari konflik yang terjadi secepat mungkin dievakuasi ke rumah sakit,” jelas Khaerul.

Untuk antisipasi kesehatan disetiap titik pengungsian disiapkan tim medis“Pada kejadian malam tadi (kemarin) kami juga sudah buka tiga puskesmas untuk melayani jatuhnya korbanSeperti, puskesmas Gunung Lingkas, puskesmas Sebengkok dan puskesmas Juata Laut,” rincinya.

Untuk tenaga medis pada puskesmas yang pelayanannya ditutup sementara, akan diBKO-kan ke titik-titk pengungsianSeperti Mako Polairud, Mapolsek Utara, Markas Batalyon 613 Raja Alam, Markas Lanud, Polres Tarakan, Lanal Tarakan, Kompi Senapan C 613 Raja Alam, Satradar 225, Wisma Patra dan lainnya

“Sekarang yang menjadi persoalan adalah air bersihNamun, diharapkan adanya kerjasama dari pihak terkait (PDAM) sehingga persoalan ini pun bisa teratasi dengan baik,” sebutnyaSedangkan masalah obat-obatan, kata Khaerul sejak siang kemarin sudah beberapa obat-obatan sudah di droping ke titik-titik pengungsianSeperti cairan infus dan lainnya“Saya dapat laporan tadi pagi (kemarin) untuk obat maag sudah habis, karena banyak yang menggunakanTetapi untuk mengatasi kekurangan obat dan dokter ahli bedah, kami akan minta bantuan ke provinsi atau ke menkes,” ungkapnya

Salah seorang pengungsi warga RT 67 Kelurahan Karang Anyar, Herlina mengungkapkan, sejak ia dan keluarganya diungsikan Selasa malam (28/9) tidak satupun bantuan makanan yang dirinya terimaBahkan 2 anaknya yang masih kecil-kecil kelaparan“Kami takut mas, kami tidak bawa makanan apa-apa sejak kemarinApalagi anak-anak saya sudah tidak tahan dan sering nangis gara-gara belum makan,” ungkapnya.

Rekan Herlina, Yuliana menambahkan, seharusnya konflik yang menakutkan warga tersebut tidak terjadi“Kasih damailah, kami takutKami tidak tahu apa-apaKami mau hidup damai lagi,” kata ibu 2 anak ini sambil terisak.

Hal senada juga disampaikan Ibu DarwisMenurutnya, pemerintah harus segera menyelesaikan perselisihan yang terjadi selama ini dan berharap suasana kondusif Tarakan kembali ia rasakan

Tidak hanya itu, kekurangan makanan dan bahan makanan yang sangat sulit dicari lantaran seluruh toko maupun warung tutup total“Semua toko, warung tutup pak, bagaimana mau beli makanan atau susu untuk anak dan cucu saya, air apalagiTidak ada pak, jadi tolonglah pemerintah memperhatikan hal ini,” katanya berkaca-kaca(noi/tan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Kaltim Ditelepon Gubernur Sulsel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler