Beras Menghilang, Warga Makan Singkong

Senin, 12 April 2010 – 10:29 WIB
KAIMANA- Entah apa penyebabnya, komoditas beras menghilang di Kota Kaimana, Sorong, Papua BaratAkibatnya, banyak sekali warga yang terpaksa memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan memakan singkong atau masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah Kasbi

BACA JUGA: Tahanan Tewas Dianiaya Polisi

Menghilangnya beras ini sudah berlangsung lama, bahkan beberapa pengecer beras di Pasar Krooy, Kaimana mengaku sudah sebulan lebih tidak menjual beras.

“Kami terpaksa hanya bisa makan kasbi, karena beras di pasaran habis
Anak-anak terpaksa ikut makan, walau mereka tidak terbiasa,” ujar Nelly saat dikonfirmasi Radar Sorong (JPNN Grup) di Pasar Krooy, Minggu (11/4).
 
warga yang ingin membli beras di Pasar Krooy harus kecewa

BACA JUGA: TKI Asal Sukabumi Dipulangkan

Sebab, banyak pedangang yang tidak lagi berjualan beras lantaran kehabisan stok
“Saya dengar ada yang jual beras di sini dengan harga tinggi, kalau ada terpaksa saya harus beli

BACA JUGA: Sajikan Striptis, Pub Barcelona Diminta Tutup

Namun saya terlambat karena sudah habis dibeli orang lain,” ujarnya dengan sedikit nada kecewa.
 
Beberapa kios pengecer beras yang ditemui mengaku, beberapa hari ini memang sempat ada beras, namun hanya pada pengecer tertentu saja dan itu pun sudah habis terjual“Katanya hingga saat ini sudah ada beras, namun sampai sekarang belum juga didistribusikanKalau untuk adanya penimbunan, kita tidak tahuKita hanya tinggal membelinya saja,” terang Abdullah, salah satu pengecer di Pasar Krooy.
 
Berdasarkan pantauan, harga beras yang baru dipasok sebanyak 600 karung ke salah satu pengecer, cukup tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnyaUntuk jenis beras tawon, harganya sebesar Rp240.000 per 25 kg, beras jenis Kerapu seharga Rp170.000 per 25 kgSedangkan di salah satu pengecer di Jalan Cenderawasih menjualnya dengan harga berbeda yakni Rp210.000 per 25 kg untuk beras jenis Tawon dan Rp140.000 per 20 kg untuk beras jenis Ikan Lele.
 
Sementara itu salah satu distributor beras di Kaimana yang enggan menyebutkan jati dirinya, saat dikonfirmasi menyebutkan saat ini beras sudah ada di gudang“Namun karena masih libur sehingga kita belum buka gudangNanti besok pasokan beras akan kembali normal di pengecerKalau untuk beras jenis Tawon, kita jual dengan harga Rp185.000 per 25 kg,” akunya.
 
Kelangkaan beras ini membuat warga merasa dirugikanMereka berharap, pemerintah segera mengatasinya agar warga tidak menjadi korbanignas, salah sorang tokoh masyarakat setmpat bahkan menyayangkan sikap para distributor beras di Kaimana yang tidak menginginkan adanya distributor baru
 
“Sebenarnya beras di Kaimana tidak mungkin langka seperti saat ini, kalau agen atau distributor beras di Kaimana tidak protes masuknya distributor lain di wilayah iniKalau mau dilihat, banyak pedagang dari Makassar yang ingin masuk ke Kaimana, tetapi selalu saja dipotong oleh para agen di KaimanaHal itu bukan hanya untuk beras, tetapi juga kebutuhan lainnya, hingga semen pun sebenarnya bisa didatangkan dari MakassarKalau sudah langka begini, masyarakat yang jadi korban,” ungkapnya.(nic/jus/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambang Emas di Wilayah Tahura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler