BACA JUGA: RI Usul Trust Fund ASEAN
Karena sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), produsen, distributor sampai pedagang.Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, hingga minggu kedua bulan Juli, kenaikan harga terjadi pada beras dan telur
BACA JUGA: Koperasi Kesulitan Dapat Dana Bergulir
Dia mengakui, menjelang puasa dan lebaran, harga-harga cenderung akan naikBACA JUGA: Hatta Minta PLN Genjot Cakupan Layanan
Itu sudah pola dari tahun ke tahun," ujarnya saat kunjungan ke Rumah Potong Ayam (RPA) di PT Ciomas Adisatwa Bogor kemarin (18/8).Berdasar pantauan harga Kementerian Perdagangan, harga rata-rata daging ayam broiler pada Juli mengalami kenaikan sebesar 4,77 persen dibandingkan rata-rata JuniTercatat, harga rata-rata bulan lalu sebesar Rp 24.850 per kg dan bulan ini naik menjadi Rp 26.036 per kgSedangkan untuk telur ayam ras meningkat tajam sebesar 9,20 persen dengan harga rata-rata bulan Juni Rp 16.469 per kg dan bulan Juli naik hingga Rp 17.984 per kg.
Mari mengatakan, kenaikan harga disebabkan karena persoalan dalam hal pendistribusian, pihaknya akan memastikan di mana terjadinya kesalahanBahkan bila perlu akan melakukan rapat koordinasiSedangkan terkait penyediaan produksi di luar Jawa dinilai tidak akan ada masalahKarena, produksi sudah banyak di luar pulau JawaDengan demikian untuk memenuhi kebutuhan di luar Jawa tidak perlu tergantung pada suplai dari produksi di Jawa'Untuk stok ayam telur sudah disiapkan jauh hari karena ini siklus musiman, sehingga sudah diketahui pola permintaan ketika Lebaran,' kata Mari.
Mari menjelaskan, ada pola yang sama setiap tahunnya terutama menjelang puasa dan ketika LebaranNamun, setelah Lebaran diyakini harga bergerak turun'Tentu kita menjaga terus agar (harga) tidak naik, tapi pasokan cukup tetap terjamin,' urai dia.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Peternak Unggas Se-Indonesia (Pinsar) Hartono mengatakan, pola kenaikan permintaan biasanya terjadi pada tiga hari menjelang puasa dan tiga hari menjelang LebaranMenurut dia, yang harus diwaspadai terkait melonjaknya permintaan tersebut ialah faktor transportasi. "Dari sisi distribusi kami membutuhkan transportasi, kalau kekurangan suplai, pengiriman ke Jabar (memerlukan) 24 jam serta ke Jateng dan Jatim 58 jam," ucapnya.
Di bagian lain, kesiapan pangan dalam menghadapi bulan puasa dan hari-hari besar nasional terus dimatangkanKemarin (18/7), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan rapat terbatas bidang ekonomi di ruang VIP Lanud Halim Perdanakusuma sebelum melakukan kunjungan kerja ke Bali.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, presiden meminta stabilitas harga pangan pokok dan ketersediaannya di seluruh tanah air terjagaPenyaluran raskin juga tetap dilakukan tepat pada waktunya serta sasarannya.Selain itu, presiden juga meminta dilakukan operasi pasar"Terutama pada daerah-daerah yang ada kecenderungan terjadi peningkatan harga-harga pangan tersebut," kata Hatta usai rapat.
Arahan lain dari presiden, lanjut dia, adalah meningkatkan produksi dan produktifitas sesuai dengan rencanaDananya, menurut Hatta, disediakan dari P2BN (Program Peningkatan Beras Nasional) Rp 1,4 triliun maupun penggunaan dana stabilisasi pangan yang tersedia sebesar Rp 2 triliun"Presiden menginstruksikan menjaga dan memberi perlindungan para petani dengan menjaga harga jual gabah pada tingkat petani," tutur HattaDia menambahkan, pemerintah juga perlu meningkatkan stok cadangan Bulog"Terutama kita mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrim," katanya.
Saat ini, stok beras mencapai 1,6 juta tonMenurut Hatta, pemerintah tidak mau mengambil risiko terhadap cadangan berasArtinya, impor bisa saja dilakukan"Tapi kalau melakukan impor ya secara terukur dan tetap memberi perlindungan pada petani kita," kata Hatta(res/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karyawan Istaka Tagih Janji Menteri BUMN
Redaktur : Tim Redaksi