Berburu Yao Ming di Tengah NBA China Games 2010 di Beijing (1)

Undangan Menyerbu, Pasukan Rockets Melarikan Diri

Jumat, 15 Oktober 2010 – 08:08 WIB
BERUSAHA SEMBUNYI: Yao Ming berdiri di belakang rekan-rekannya di Houston Rockets saat acara perkenalan tim di Ballroom Hotel Westin Beijing, Selasa malam (12/10). Foto: Cyrus Harsaningtyas for NBL Indonesia

Yao Ming benar-benar "dewa" di TiongkokSaat tampil di NBA China Games 2010, dia harus tahan "siksaan sorotan." Berikut catatan AZRUL ANANDA, yang baru datang dari Beijing untuk "berburu Yao Ming" bersama rombongan National Basketball League (NBL) Indonesia.

===================

KAPAN lagi bisa bertemu Yao Ming, raksasa 226 cm Tiongkok yang kini superstar di NBA? Kalau "kereta Yao Ming" lewat, dan ada kemampuan, kita mungkin harus berlari dan melompat naik agar tidak ketinggalan.

Bagi saya, kereta itu "lewat" pada 12 dan 13 Oktober lalu di Beijing

BACA JUGA: Yusuf-Lilik, Pasangan Beda Agama yang Menikah di Lembaga Penghayat Kepercayaan

Jangan sampai ketinggalan kereta!

Sejak 2007, praktis setiap tahun Jawa Pos Group dan PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia mengirimkan rombongan ke Tiongkok
Mereka menjadi peliput atau tamu VIP di NBA China Games, even laga ekshibisi yang diselenggarakan liga paling bergengsi di dunia tersebut.

Jalur ke sana memang mudah karena Jawa Pos Group dan DBL Indonesia (lewat liga pelajar terbesar Development Basketball League) telah menjalin kerja sama multiyear untuk pengembangan basket di Indonesia.

Tahun ini sebenarnya cukup berat untuk memenuhi undangan tahunan NBA tersebut

BACA JUGA: Cannsatter Volkfest, Festival Musim Panen Jerman yang Terinspirasi Letusan Gunung Tambora

Sebab, jadwal kompetisi basket di Indonesia sudah sangat padat
Bukan hanya liga pelajar yang bertitel resmi Honda DBL 2010 (seri SMP sekarang berlangsung di Surabaya)

BACA JUGA: Dokter Sandi Suwanda, Orang Indonesia yang Sukses Kembangkan Akupunktur di Swiss

Juga penyelenggaraan liga profesional baru pengganti Indonesian Basketball League (IBL), National Basketball League (NBL) Indonesia.

Kedua liga terbesar di tanah air itu "DBL dan NBL Indonesia" memang sekarang berada di bawah satu payung, PT DBL Indonesia, dan saya menjadi commissioner (seperti CEO) untuk keduanyaApalagi, NBA China Games 2010 dijadwalkan berlangsung pada 13 Oktober (Beijing) dan 16 Oktober (Guangzhou)Sementara seri perdana NBL Indonesia dibuka di DBL Arena Surabaya pada 16 OktoberYang tampil" Houston Rockets dan New Jersey Nets.

Kalau yang bertanding tim-tim lain, mungkin tahun ini saya memilih absen dulu dari NBA China GamesTapi, kali ini yang datang adalah Rockets!

Ada dua alasan besar mengapa tim itu tak boleh dilewatkanPertama, Yao MingRaksasa Tiongkok itu akan tampil sebagai pemain NBA di negeri sendiri untuk kali pertama sejak 2004

Pada usia 30 tahun dan setelah bertahun-tahun dilanda cedera, sang superstar mungkin tidak akan pernah kembali lagi untuk bertanding sebagai bintang di sebuah tim NBAJadi, kesempatan ini tak boleh dilewatkan.

Kedua, guard Rockets Kevin MartinTahun lalu Martin datang ke Surabaya, tampil sebagai bintang/pelatih di Indonesia Development Camp 2009Dia menemui dan berbagi ilmu dengan pemain-pemain SMA terbaik di DBLYang paling mengesankan, dia sempat mendonasikan ratusan juta rupiah untuk membantu perkembangan DBL di Indonesia!

Oke, kalau sekadar datang untuk nonton di lapangan mungkin juga tidak terlalu meyakinkanTapi, sebagai tamu VIP NBA, ada pula undangan untuk menghadiri resepsi kedatangan di Hotel Westin di Financial Street BeijingDi acara 12 Oktober (sehari sebelum pertandingan) itu ada kesempatan bertemu langsung dengan Yao Ming, Martin, dan semua bintang Rockets dan Nets!

Saya pun memutuskan berangkat ke BeijingNiatnya bukan sebagai peliputMurni mencoba menikmati lagi rasanya menjadi fans (superfan?)Meski ada sedikit meeting dengan NBA untuk urusan kerja sama, dalam perjalanan ini saya benar-benar mencoba memosisikan diri sebagai penggemar (selama ini selalu jadi peliput atau menghadiri sejumlah business meeting)

Kali ini bersama beberapa rekan NBL IndonesiaYaitu, Andiko Ardi Purnomo (pimpinan Pelita Jaya Jakarta) dan Bambang Susilo (general manager CLS Knights Surabaya)Ikut pula Harjono (teman kolektor NBA dari Surabaya) serta Cyrus Harsaningtyas (kru Pelita Jaya).

Hanya, trip kali ini sangatlah singkatBerangkat Senin malam (11/10), sampai Selasa pagi (12/10)Selasa malam ikut welcome reception, Rabu malam (13/10) nonton pertandingan di Wukesong ArenaLalu, Rabu tengah malam itu juga terbang balik ke IndonesiaTanggal 14 kemarin pagi sudah harus kembali untuk persiapan seri pembukaan NBL Indonesia di Surabaya.

Saking singkat dan padatnya, teman-teman menyebut ini perjalanan "tiga hari satu malam." Sebab, dua malam yang lain "tak dihitung," karena dihabiskan di "Hotel SQ" (kode penerbangan Singapore Airlines).

Tiba di Beijing, semua undangan didapat dari teman-teman NBA yang sudah hadir di TiongkokTermasuk undangan reception plus tiket VIP di baris istimewa, satu kelompok dengan undangan VIP lain dan istri/keluarga para pemain.

Undangan siap, kaus dan merchandise lain untuk berburu tanda tangan sudah didapatAda kaus, foto, jersey, majalah, bola, dan sebagainya.

Tapi, ternyata, bertemu Yao Ming (dan bisa dibilang semua pemain Rockets) tidaklah semudah membawa undanganDan, perjalanan ini juga memberi pelajaran, menjadi Yao Ming tidak seenak yang kita bayangkan?

***

Selasa malam (12/10) kami datang lebih dini di acara resepsiMulai pukul 19.00, datang sejak 18.00Supaya maksimal menikmati acara dan bertemu sebanyak mungkin bintang (dan mendapat sebanyak mungkin foto plus tanda tangan).

Satu teman lagi bergabung, Happy Saputra, seorang polisi muda Indonesia yang mendapat beasiswa belajar bahasa di TiongkokPria 25 tahun itu unikDari dulu cita-citanya ingin membuktikan bahwa warga Tionghoa pun bisa menjadi polisi di Indonesia (dia satu-satunya di Polda Jatim).

Acara resepsi itu sebenarnya acara standar resepsi NBAAnggap saja jumpa fans untuk VIP, di Ballroom Hotel Westin dengan tatanan mewahTotal sekitar 400 orang hadir di acara tersebutTermasuk puluhan eksekutif NBA dari kantor pusat New York, NBA China di Tiongkok, dan NBA Asia di HongkongTentu saja, termasuk puluhan pemain, pelatih, dan ofisial Houston Rockets dan New Jersey Nets.

Tepat pukul 19.00, semua undangan boleh masuk dan langsung menikmati sajian (standing party)Para eksekutif NBA sudah di dalamJadi, kami pun sudah bisa berbincang santai dengan merekaSudah hadir pula sejumlah "legend." Mantan-mantan superstar NBA yang kini bekerja untuk liga itu, untuk kebutuhan-kebutuhan media dan PR.

Tampak di antaranya Clyde "The Glide" Drexler, yang dulu andalan Portland Trail Blazers dan Houston RocketsLalu Darryl "Chocolate Thunder" Dawkins, raja slam dunk era 1970-anYang seru "bagi saya?waktu bertemu Sam Perkins, andalan Seattle SuperSonics yang Mei lalu hadir untuk serangkaian klinik basket di Jakarta dan Medan, serta menghadiri acara launching NBL Indonesia.

Begitu melihat saya, dia langsung tersenyum lebar dan bilang, "Hey Azrul! Nice to see you againSejak pulang dari Indonesia, saya selalu bilang ke orang-orang, "Indonesia sekarang sudah punya liga." Semoga sukses ya.?

Dalam hati saya berpikir, "Wih, lumayan, ada yang bantu promosikan basket Indonesia nihLegenda NBA lagi!?

Kemudian, saya diperkenalkan pada Clyde DrexlerMantan anggota original Dream Team di Olimpiade Barcelona 1992 itu ternyata memang sering berkunjung ke TiongkokSejak pensiun, dia menjadi salah satu bintang favorit untuk mempromosikan produk-produk di Tiongkok (negara yang memang gila basket).

"Saya mewakili beberapa perusahaan di siniMungkin setahun dua atau tiga kali ke siniTotal, mungkin sudah 14 kali atau lebih saya ke Tiongkok," aku sang legenda yang kini berusia 48 tahun itu.

Para legenda ini sebenarnya punya fungsi ganda di resepsi tersebutMereka membuat senang para undangan karena lebih fleksibel dalam melayani permintaan foto dan tanda tanganYang lebih penting: Fungsi sebagai decoy (pengalih perhatian)Khususnya, ketika para pemain Rockets dan Nets mulai berkumpul di BallroomJadi, para bintang utama bisa datang lebih tenangSebab, saat mereka masuk, para undangan sibuk "menyerbu" para legenda.
Kecuali mungkin untuk Yao Ming?.

***

Biasanya, para bintang utama (kali ini pemain Rockets dan Nets) datang lewat belakang, muncul dari balik panggung, naik ke panggung, baru turun untuk makan dan bergabung dengan para undangan.

Entah mengapa, Selasa malam lalu Yao Ming muncul dari pintu depanRaksasa Tiongkok itu benar-benar kelihatan raksasaMeski ada banyak orang tinggi di dalam ballroom, pemain 226 cm itu tetap menjadi yang paling tinggi.

Tentu saja, begitu tiba, Yao Ming langsung diserbu undangan untuk foto dan tanda tanganWajar, dia memang "jualan utama" di NBA China Games 2010Semestinya dia berbagi tugas dengan bintang Tiongkok lain di NBA, Yi JianlianNamun, karena Yi ditukar oleh Nets ke Washington Wizards, Yao pun jadi "sendirian.?

Saya dan teman-teman dari Indonesia merasa tidak perlu ikut menyerbuSebab, teman-teman NBA sudah menjanjikan waktu khusus bertemu dengannya.
Malam itu kami juga sudah sangat senang karena dapat bertemu dan berbincang dengan Commissioner NBA David Stern (bagi saya ini pertemuan kedua), yang disebut-sebut sebagai pimpinan liga profesional terbaik di duniaStern, 62, ternyata cukup update soal basket di Indonesia, khususnya hubungan antara DBL Indonesia dan NBA yang dijalin sejak 2008"Keep up the good work," pesannya.

Yao Ming sendiri tampak kurang nyaman menjadi pusat perhatianMeski ada banyak pemain bintang lain, dia tampak kikuk dan terkesan ingin segera pergi dari ruang acaraKetika dipanggil di atas panggung pun, dia mencoba "bersembunyi." Caranya, dengan naik panggung di barisan terakhir, lalu selalu menundukkan kepala di saat rangkaian acara di panggung.

Ketika dalam pidatonya David Stern menyinggung Yao Ming, sang bintang tampak langsung menundukkan kepala dan meringisRaut wajahnya seolah bilang, "Aduh, sudahlah! Jangan terlalu perhatikan saya!?

Setelah foto bersama, semua pemain turun bergabung bersama undanganSeluruh barisan Nets terus santai sepanjang acaraNamun, Yao Ming dan barisan bintang Houston Rockets sempat bikin bingung banyak orangGara-gara langsung "diserbu," mereka tidak mau lama-lama, dan seperti melarikan diri ramai-ramai dari ruang acara
Kami pun sempat panik"Waduh! Tidak bisa bertemu Yao Ming dong!" pikir saya waktu itu(bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhammad Ponari, Dukun Cilik dari Jombang, Kondisinya Kini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler