Beredar, Tiga Nama Calon Kapolri

Selasa, 17 November 2009 – 06:25 WIB
JAKARTA - Bola panas kasus kriminalisasi pimpinan KPK non-aktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah akan segera bergulir ke Istana PresidenHal itu sejalan dengan agenda pagi ini, Selasa (17/11), di mana Tim Delapan yang diketuai Adnan Buyung Nasution dijadwalkan menghadap

BACA JUGA: TKI Batal Digratiskan Paspor

Meski tutup mulut soal isi rekomendasi, namun kabar adanya usulan penggantian Kapolri dan Jaksa Agung santer terdengar.

Jika memang Kapolri harus diganti, SBY masih membutuhkan persetujuan DPR
Sebab sesuai dengan UU 2 tahun 2002 pasal 11, Kapolri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR

BACA JUGA: PLN Usulkan Kenaikan TDL

Namun, sejumlah sumber di Mabes Polri menyebut beberapa nama sudah "digadang-gadang" akan menjadi orang nomor satu menggantikan Jenderal Bambang Hendarso Danuri.

"Saat ini, dua nama kuat yang bersaing adalah Timur Pradopo dan Oegroseno," kata seorang perwira tinggi Mabes Polri yang tak bersedia ditulis namanya, Senin (16/11) kemarin
Irjen Timur Pradopo adalah lulusan Akpol 1978

BACA JUGA: DPR Setuju Rumah Rakyat Diasuransi

Sekarang Timur menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat.

Menurut sumber itu, Timur sangat dekat dengan elemen-elemen kritis pemerintah"Kedekatan itu saat dia menjabat sebagai Kapolres Jakarta Barat pada peristiwa Semanggi 1998," katanyaSelain itu, Timur yang lahir di Jombang Jawa Timur juga dekat dengan komunitas religius"Dia juga pernah menjadi staf ahli Kapolri bidang sosial politik dan paham dengan peta kelompok-kelompok masyarakat," kata sumber itu.

Calon menonjol yang juga kuat adalah Kadivpropam Irjen Pol OegrosenoMantan Kapolres Surabaya Timur itu dinilai sebagai sosok yang bersih dan tegas"Saat menjabat sebagai Kadivpropam, beliau sangat dihormati dan disegani," katanyaSumber itu menceritakan, Oegroseno pernah turun langsung ke Polda-polda tanpa pemberitahuan terlebih dulu"Istilahnya, polisi-polisi nakal disikat habis," katanya.

Oegroseno juga dikenal piawai dalam menyelesaikan konflikMisalnya, saat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi TengahSaat terjadi konflik Poso, selama 17 bulan Oegroseno hilir mudik Palu-Jakarta untuk mengendalikan situasi"Pengalamannya itu sangat bagus untuk reformasi kepolisian ke depan," kata sumber itu.

Ada satu calon lagi yang diprediksi sebagai Kapolri menggantikan BHDSosok itu ialah Kadivhumas Irjen Nanan SoekarnaNanan adalah lulusan terbaik Lulusan Akpol 1978Beberapa penugasan menonjolnya antara lain adalah sebagai Kapolwil Bogor, Kapolda Kalimantan Barat, Kapolda Sumatera Utara, hingga Staf Ahli Kapolri"Sekarang sebagai Kepala Divisi Humas Polri, Nanan sangat piawai dan lihai mengelola komunikasi massa," kata sang sumber.

Relasi Nanan dengan anggota DPR juga sangat bagus"Saat rapat kerja DPR periode 2004 lalu, ada salah satu pimpinan komisi yang menyebut Nanan adalah the next Kapolri," kata sumber ini lagiTapi, bukankah semua calon itu masih bintang dua? Menurut sumber itu, ada dua posisi Komjen yang akan segera kosong, yakni Wakapolri Komjen Makbul Padmanegara dan Kababinkam Komjen Imam Haryatnya"Keduanya akan segera pensiun," katanya.

Salah satu dari tiga calon itu diprediksi akan menggantikan posisi mereka"Lalu, selang sebulan-dua bulan, naik jadi Kapolri," katanyaHal yang sama baru saja terjadi di tubuh TNI AUKSAU yang baru, Marsekal Madya Imam Sufaat, sebelumnya juga masih bintang duaHanya selang setengah hari setelah promosi menjadi Wakil KSAU, Imam Sufaat dilantik SBY jadi orang nomor satu di tubuh TNI Angkatan Udara.

Sementara, seorang perwira lain menceritakan, posisi Kabareskrim juga akan digantiCalon kuatnya antara lain adalah Komjen Gories Mere (Kalakhar BNN), Irjen Mathius Salempang (Kapolda Kaltim) dan Irjen Alex Bambang Riatmodjo (Kapolda Jawa Tengah)"Ketiganya punya keahlian reserse yang sangat handal," kata sumber itu pula.

Gories terkenal sebagai pimpinan pemburu terorisMathius terkenal sebagai pengungkap kasus pembunuhan Munir, sedangkan Alex Bambang dinilai andal membongkar kasus-kasus narkoba"Yang jelas, kalau yang terpilih Gories, akan ada restrukturisasi orang-orang di Bareskrim," bisik sumber itu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna sendiri menolak berkomentar soal calon-calon itu"Saya tidak menanggapi informasi yang tidak berasal dari institusi PolriKalau itu rumor, buat apa ditanggapi," katanyaNanan juga menolak berkomentar soal namanya disebut-sebut sebagai calon pengganti Kapolri"Apalagi ituTidak adaNo comment," tegasnya.

Sementara secara terpisah, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari menilai pemberhentian Kapolri murni hak presiden"Kalau untuk memilih yang baru memang harus lewat DPRTapi, kalau memecat, ya, silakan sajaItu hak presiden," katanya.

Anggota Komisi III (Kepolisian dan Hukum) Nasir Djamil juga berpendapat sama"Soal pergantian itu wewenang presidenTapi, kalau ada calon baru, tentu akan bicara pada kami," katanya pula.

Di kesempatan lain, Ketua Dewan Presidium Indonesia Police Watch, Neta Sanusi Pane, mengaku sudah mendengar informasi akan adanya pergantian Kapolri tersebut"Bagi kami bukan namanya, tapi figurnya harus bersih, punya rekam jejak baik dan profesional," kata Neta.

Yang jelas, menurut Neta, IPW berharap Kapolri mendatang mempunyai mekanisme yang baku untuk melakukan pengawasan pada anak buahnya"Tidak hanya di level Mabes, tapi juga sampai Polsek," katanya(rdl/fal/sof/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Dibentuk 12 Unit BNPB di Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler