Bergelut dengan Bisnis Gallery

Sabtu, 28 Agustus 2010 – 11:36 WIB

Buah jatuh tak jauh dari pohonnyaPepatah itu tampaknya bisa menggambarkan bisnis yang tengah digeluti Mira Pratiwi

BACA JUGA: Menekuni Bisnis Sayuran

Kini dia meneruskan bisnis orang tua di bidang seni.


DARAH seni yang dimiliki ayahnya sudah mengalir di dalam tubuh Mira Pratiwi sejak lahir
Karena itu, dia sangat tertarik untuk mengikuti jejak orang tua ketika beranjak dewasa

BACA JUGA: Bekal Seorang Pebisnis

Mira selalu mendapatkan banyak masukan dari sang ayah mengenai seni
Dia memiliki wide range of antique collection terhadap sebuah karya untuk dapat dijadikan sebagai koleksi maupun hobi.

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana jurusan desain interior di RMIT University, Melbourne, Australia, pengaruh seni dari ayahnya kembali berlanjut, bahkan menjadi lebih besar, meski gelar yang dia miliki dan bidang yang diambilnya mempunyai sejumlah perbedaan

BACA JUGA: Gelora Jiwa Pendidik

’’Tapi Keduanya masih berkesinambungan satu sama lain,’’ tuturnya.

Secara perlahan, Mira mulai mempelajari apa yang dilakukan sang ayah saat menjalani bisnis galeri di Bali dan SurabayaBanyak ilmu yang berhasil diserap, salah satunya mengenai bagaimana menjalankan suatu galeri dengan sistem yang sudah adaKarena itu, ketika ia memiliki kewenangan penuh dalam melanjutkan bisnis tersebut, Mira sudah mampu berdiri sendiri.

Dirinya sangat bersyukur, dengan mengembangkan bisnis orang tua, membuat dia dapat menggali ilmu yang sangat penting, terutama mengenai seniPasalnya, art selalu mengalami perkembangan dan terus berlanjut tanpa kehilangan arah, meskipun mengalami perubahan zaman serta gaya hidup masyarakatSeperti sebuah lukisan yang dapat diaplikasikan dalam bentuk printing, hingga fotografi maupun mematung yang dibuat para seniman.

Kepada semua pengunjung galeri, Mira tidak sungkan menceritakan latar belakang perkembangan usaha miliknya, termasuk memperkenalkan seni itu sendiriPerkenalan tentang art sangat penting sebelum menawarkan customer membeli barang seni”Ini karena art tidak dapat dipaksakan, tetapi dapat dipelajari,’’ ungkapnya.

Dia pun sadar, jika koleksi yang terdapat di dalam galeri miliknya tersebut tetap seperti apa adanya tanpa banyak melakukan perubahan.’’Saya berusaha memprogram pameran-pameran yang menampilkan seniman-seniman baru maupun karya-karya yang inspiratif,’’ ujarnya.

Terdapat satu kata kunci yang menjadi pegangan Mira dalam menjalankan usaha tersebut, yang diperoleh dari orang tuaSalah satunya adalah passion dengan tetap mempertahankan kesenangannya terhadap dunia seniSelain itu, terdapat pula kalimat learning by doing untuk menjadikan segala sesuatu sebagai pengalaman yang berhargaDengan demikian, usaha yang dijalankan tidak mengalami penurunan dan terus memperbaiki setiap ada kesalahan.

Berkecimpung di dunia seni juga turut membuatnya berkeinginan untuk meningkatkan infrastruktur seni rupa di Indonesia, sehingga menjadi lebih baikSalah satu caranya dengan memberikan pemahaman kepada calon pembeli maupun pengunjung

’’Tentunya apapun yang saya lakukan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun bisnis dapat memberikan impact positif bagi siapapun,’’ terangnya.Karena itu, ia berharap, benda-benda seni yang dijualnya tersebut bukan dalam bentuk komoditi untuk mendapatkan sejumlah keuntungan semataSehingga dapat menjadikan sarana inspiratif bagi pemiliknya maupun setiap orang yang mengamati dan menikmati dengan menganggapnya sebagai sebuah karya’’Semua karya berbicara dengan bahasanya sendiri-sendiri,’’ pungkas dia(yulistyo pratomo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdorong Dinamika yang Muncul


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler