Beri Kuliah Umum di Rusia, Bu Mega Beber Pancasila & Ide Bung Karno untuk Dunia

Selasa, 17 September 2024 – 07:54 WIB
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (menopang dagu) melayani sesi tanya jawab dalam kuliah umum di Universitas Saint Peterburg, Rusia, Senin (16/9/2024). Foto: Humas DPP PDIP

jpnn.com, SAINT PETERSBURG - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mendorong penerapan Pancasila sebagai ideologi dunia. Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu meyakini Pancasila akan mengikis perang antarhegemoni untuk membuat dunia lebih adil.

Megawati menyampaikan hal itu di forum bergengsi, yakni kuliah umum di Universitas Saint Peterburg, Rusia, Senin (16/9/2024).

BACA JUGA: Sambutan Hangat dari Universitas Tertua di Rusia untuk Bu Mega

Di forum dalam rangka ultah ke-300 kampus tertua di Rusia tersebut, Megawati menyampaikan kuliah umum berjudul Tantangan Geopolitik dan Pancasila Sebagai Jalan Tata Dunia Baru.

Dalam pidatonya, putri Proklamator RI Bung Karno itu menyoroti sistem internasional yang kian bergeser ke arah perang hegemoni dan penjajahan gaya baru.

BACA JUGA: UNESCO Tetapkan Pidato Bung Karno sebagai Memori Dunia, Begini Respons Ahmad Basarah

“Saya juga semakin khawatir dengan munculnya model penjajahan gaya baru melalui penggunaan kekuatan ekonomi, pangan, dan keunggulan teknologi, serta hukum internasional sebagai alat pembangun hegemoni,” ujarnya sebagaimana dikutip dari siaran pers DPP PDIP.

Menurut Megawati, Pancasila bisa menjadi lifeline atau ideologi yang menjadi solusi. Selain itu, Pancasila juga bisa menjadi landasan untuk membuat gateline atau tatanan dunia.

BACA JUGA: Megawati Dorong Negara Dunia Buat Aturan Soal Penggunaan Artificial Intelligence

Megawati menegaskan dunia harus menjadikan kesetaraan, keadilan, kemakmuran bersama, dan keselamatan bumi sebagai kredo. “Tatanan dunia baru harus diwujudkan dengan menggandeng erat seluruh kekuatan internasional,” ucapnya.

Oleh karna itu, Megawati menyerukan kepada dunia internasional untuk terus membangun kerja sama. Menurut dia, kunci penting dalam membangu kerja sama internasional ialah mengedepankan dialog dalam bingkai kemanusiaan.

“Kita adalah warga bangsa yang setara dan memiliki tanggung jawab di dalam menjaga kelangsungan dunia,” katanya. “Hanya ada satu bumi dengan seluruh peradabannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Megawati menjelaskan upaya mendorong Pancasila mengglobal sudah pernah dilakukan pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955. Forum bersejarah yang digagas Presiden Pertama RI Soekarno itu melahirkan Dasasila Bandung.

Melalui Dasasila Bandung, kata Megawati, Indonesia memprakarsasi penyelesaian konflik di negara-negara Asia dan Afrika, mendukung Mesir dalam nasionalisasi Terusan Suez, hingga mendorong kemerdekaan Maroko, Tunisia, dan Aljazair.

“Dengan modal historis ini, Bangsa Indonesia menggalang bangsa-bangsa yang cinta damai. Kami terus menyerukan dihormatinya ‘Prinsip Non-Intervensi’ terhadap kedaulatan bangsa lain,” kata Megawati.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu juga memaparkan pidato Bung Karno yang berjudul ‘To Build A World A New’ dalam Sidang Umum ke-15 PBB ke-15 pada 30 September 1960. Megawati menyebut ide membangun dunia kembali yang disampaikan Bung Karno itu masih tetap relevan.

“Spirit yang kami bawa dalam membangun ketertiban dunia tersebut adalah mempraktikkan Pancasila sebagai jalan bagi tata dunia baru,” ujarnya.(ast/jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Ajak Ilmuwan Rusia Meneliti Gunung Api Bawah Laut di Indonesia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler