Freedom Faithnet Global memecahkan rekor dunia menyalakan lampionMerengkuh rekor itu tak mudah
BACA JUGA: Kisah Fauziansyah, Ajudan Gubernur Sumut yang Tewas di Pusat Hiburan M. City
Mereka harus memutar otak untuk memenuhi syarat yang diajukan lembaga rekor dunia ituLaporan AGUNG PUTU I, Jakarta
SABTU (5/12) malam lalu, lokasi dome di Pantai Karnaval, Ancol, penuh sesak oleh manusia
BACA JUGA: Pecahan Granat Tertanam di Tubuh, Kuat Renang 300 M
Tribun penonton dan lantai utama depan panggung dipadati para anggota Freedom Faithnet Global (FFG), sebuah komunitas yang fokus pada pengembangan diri serta selalu mengajarkan berpikir optimistis dan positif.Para anggota datang dari 35 negara dengan berbagai latar belakang
BACA JUGA: In Memoriam Ucok AKA, Rocker Legendaris nan Nyentrik
Mantan Menteri BUMN Sugiharto ikut datang sebagai anggota"Kami tidak membatasi keanggotaan dari kalangan tertentu," kata co-founder FFG, Onggy Hianata, saat ditemui di sela-sela acara.Sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah panitia membawa masuk kotak besar berisi lampionLampion itu terbuat dari kertas tipis, setipis kertas layang-layangLampion yang dilipat itu diletakkan dalam bungkusan plastik bening"Kami datangkan 10 ribu lampion langsung dari Tiongkok," kata Koordinator Humas, Yamal Hasmanan.
Lampion pun dibagikan kepada 7.000 anggotaSetiap anggota kebagian satu hingga dua lampionOleh mereka, lampion-lampion itu kemudian ditulisi harapan dan keinginanAda yang ingin kesehatan, kekayaan, ada juga yang berharap proyeknya lancar.
Setelah menerima penjelasan tentang cara menyalakan lampion, sekitar pukul 22.30 WIB, anggota FFG digiring ke lapangan depan domeMereka berbaris rapi dengan dua anggota saling berhadapanFormasi itu untuk memudahkan penyalaan lampionSaat yang satu menyalakan lilin di tengah lampion, rekan satunya memegangi kepala lampion"Ini mengajarkan kami untuk selalu membantu orang lain," kata Yamal.
Kendati lilin sudah dinyalakan, lampion tak boleh langsung dilepasPanitia harus memperhitungkan arah anginKalau sembarangan, lampion yang jatuh bisa hinggap di atap rumah atau rantingKarena itu, lampion baru dilepas bila arah angin menuju ke laut Teluk JakartaTepatnya yakni, antara pukul 22.30 hingga 23.00 WIBKalau arah angin menuju daratan, acara menyalakan lampion harus dihentikanSekitar pukul 22.40 lampion-lampion itu mulai dilepas ke awanSetiap kali lampion berhasil terbang, para anggota bergembira.
Manajer Penjurian Guinness World Record, Lucia Sinigagliesi dari Inggris, ikut hadir memantau jalannya pemecahan rekorDi akhir acara, dia menyatakan bahwa rekor dunia menyalakan lampion telah pecahRekor dunia sebelumnya dipegang Kolombia dengan 3.682 lampion.
"Saya belum bisa memastikan berapa lampion yang sudah dinyalakan, tapi ini sudah melampaui rekor dunia," kata Sinigagliesi sambil menyerahkan sertifikat pemecahan rekor kepada OnggySepuluh ribu lampion memang ditargetkan menyala malam ituKalaupun hanya separo yang terwujud, rekor dunia itu dengan mudah dipecahkan.
Acara pemecahan rekor tersebut merupakan bagian dari perayaan kebebasan tiap tahunTahun ini FFG memberi tema "Green Attitude", yakni sikap yang selalu selaras dengan lingkungan hidup"Green attitude tidak hanya kebiasaan, tapi juga mental," kata OnggyPerayaan tahunan itu berlangsung dua hari, yakni pada 4 dan 5 DesemberKegiatannya meliputi seminar, pelatihan, dan pengembangan diri lainnyaMenyalakan lampion itu merupakan bagian dari memeriahkan acara.
Komunitas tersebut berdiri sejak 2003Awalnya, namanya masih Faithnet GlobalKemudian, pada 2006, namanya berganti menjadi Freedom Faithnet Global (FFG)Anggotanya mencapai sekitar sejuta orang yang berasal dari 35 negaraDari Indonesia sendiri mencapai lebih dari 80 ribu orang.
Onggy mengatakan, organisasi tersebut memberikan bekal pengembangan dan potensi diri, motivasi, dan keterampilan kepemimpinanBeberapa orang mendapat dampak positif dari kegiatan tersebutAda yang berhasil bebas dari ketergantungan narkoba, alkohol dan rokok.
Upaya memecahkan rekor itu sendiri tidak mudahOnggy menuturkan, butuh enam bulan persiapanMulai dari mengajukan permohonan pemecahan rekor ke kantor pusat Guinness World Record di London, Inggris, hingga memenuhi persyaratan lembaga pencatat rekor dunia itu"Syarat-syaratnya begitu ketat," kata pengusaha yang juga motivator dahsyat itu.
Yamal menambahkan, dari semua syarat yang ketat itu, ada dua syarat yang paling beratYakni, izin pernyataan aman dari otoritas penerbangan dan lingkungan hidupPadahal, lampion itu tidak berada di jalur penerbangan"Kami sampai bingung, ini harus minta surat pernyataan aman dari manaUntung saja ada anggota dari Angkatan Laut yang bisa membantu kami," kata Yamal yang pengusaha properti itu.
Selain itu, Guinness World Record harus mendapat kepastian bahwa lampion itu tidak membahayakan lingkunganPihak panitia harus mendapat surat keterangan aman tersebutKedengarannya mudahTapi, mereka harus mendapatkannya dari otoritas lingkungan hidup setempat"Yang mereka minta itu surat dari organisasi seperti Green Peace gitulah," katanyaSetelah memutar otak, dua syarat itu pun mampu mereka penuhi.
Model penjurian kemudian ditawarkan kepada FFGAntara lain gambar atau video dikirim ke kantor Guinness Record, atau mengirim juri khusus yang langsung datang dari LondonFFG memilih yang terakhirSebab, mereka tak mau repot"Nanti kalau pakai video, bagaimana mereka menghitungnya, kita tidak tahuBelum lagi kalau ada yang kurang, nanti jadi masalahAkhirnya, kami menghadirkan mereka langsung saja biar beres," katanya.
Sinigagliesi mengatakan, Guinness World Record tak bisa mengobral rekorHarus ada sertifikasi bahwa rekor tersebut benar-benar pecahBukan sekadar klaim"Persyaratan-persyaratan itu kami berikan untuk memastikan bahwa yang mengajukan permohonan adalah orang-orang kredibel," ujarnya.
Karena itu, dalam upaya memecahkan rekor tersebut, dia mengerahkan 500 relawan yang khusus bertugas menghitung lampion-lampion yang berhasil diterbangkanRelawan itu tidak dibawa dari LondonDia memanfaatkan beberapa anggota FFG untuk menghitungnyaKata Sinigagliesi, angka pasti pemecahan rekor itu akan dipublikasikan secara resmi di website mereka di Guinnessworldrecords.com"Kalau tidak dalam pekan ini, berarti pekan depan," katanya.
Yamal mengatakan, ide pemecahan rekor itu sendiri bukan untuk gagah-gagahanMereka ingin pemecahan rekor itu memberi semangat bagi rakyat Indonesia untuk berani bermimpiApa pun mimpi itu, apabila diwujudkan dengan kerja keras, bukan tidak mustahil bakal terwujud"Kita harus bermimpi setinggi yang kita bisa," katanya.
Angka 10 ribu pun sengaja dipilih agar rekor bisa bertahan lamaKalau selisihnya tak jauh dari rekor sebelumnya, angka itu bakal gampang dipecahkan"Awalnya kita ingin 5 ribu, tapi kita berpikir, berapa bulan rekor itu bertahanSetelah dihitung ongkos dan segala macam, oke, kita berani 20 ribu," katanya.
Lantas, berapa ongkos yang sudah dikeluarkan untuk membiayai hajatan besar itu? Yamal enggan membeberkannyaNamun, menurut dia, biaya bisa ditutup dari undangan yang dijual kepada pesertaHarga tiketnya Rp 590 ribuBerarti, kalau pesertanya 7.000, duit yang terkumpul mencapai Rp 4,13 miliar"Semuanya ditutup dari situ," kata Yamal(nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 17 Kali Gelar Perkara, Bukukan True Story Gerakan Sergap Buronan
Redaktur : Tim Redaksi