Kita kehilangan satu musikus legendaris yang pernah menggetarkan panggung rock IndonesiaAndalas Datoe Oloan Harahap atau lebih dikenal sebagai Ucok AKA, kemarin (3/12) pagi mengembuskan napas terakhirnya di RS Darmo Surabaya dalam usia 66 tahun
BACA JUGA: 17 Kali Gelar Perkara, Bukukan True Story Gerakan Sergap Buronan
----------------------------------
Any Rufaidah - Surabaya
----------------------------------
PRIA yang bernama asli Andalas Datoe Oloan Harahap itu sempat menghebohkan panggung musik cadas Indonesia pada 1960-1970-an
BACA JUGA: Sehari Habis 3 Kilogram Beras, Ukuran Sepatu 64
Wajahnya terlihat putih bersihBACA JUGA: Mario Blanco, Generasi Penerus Antonio Blanco yang Cinta Mati Bali
Tentang AKA, nama itu adalah kepanjangan dari Apotek Kaliasin yang dulu menjadi base camp Ucok dan kawan-kawan saat bermusikPada 1950-an apotek itu sangat terkenal di SurabayaTerletak di ujung pertigaan Jalan Basuki Rachmat di dekat pasar Keputran yang kini menjadi patung karapan sapiPemilik apotek adalah ayah Ucok sendiri, yaitu Ismail HarahapYang juga merasa sangat kehilangan dengan kepergian Ucok adalah Ahmad Albar dan Ian AntonoDua personel God Bless itu kemarin terlihat khusyuk memanjatkan doa untuk sang sahabat
"Dia itu orangnya lucuDia juga luguItu kenangan saya yang paling kuat," kata Iyek yang memilih tetap bertahan di kamar jenazah seusai berdoaIan yang duduk di sebelahnya mengangguk membenarkan ucapan IyekDua musisi senior ini mengaku beruntung karena tengah berada di Malang saat mendengar kabar kematian UcokKarena itu, mereka bisa langsung datang meski tak sempat bertemu untuk kali terakhir
Ian dan Iyek berada di Malang sejak Rabu laluMereka mendapat tawaran mengisi acara di sebuah kafe di Malang kemarin (3/12) malamRencananya saat tiba di Bandara Juanda mereka langsung menjenguk UcokNamun, karena harus segera berlatih, mereka mengurungkan niatnya"Kita sudah SMS-an sama Bu Sri, mau jenguk besok (hari ini)," kata Titiek Saelan, istri Ian Antono.
Namun, ternyata, Tuhan berkehendak lainBelum sempat menjenguk, mereka mendapat kabar bahwa Ucok telah mendahului mereka menghadap Yang MahakuasaMenurut dr Imam Soewono SpPD, direktur RS Darmo Surabaya, Ucok datang ke rumah sakit sekitar pukul 05.25 kemarin"Beliau datang dalam keadaan kritisSempat mendapat perawatan seperti resusitasiNamun meninggal pada pukul 05.30," jelasnya
Sebenarnya, Ucok sering keluar masuk rumah sakitPada 20 November, anak sulung dari empat bersaudara itu dibawa ke RS Darmo untuk mendapat perawatan akibat kanker paru yang dideritanyaNamun, Selasa malam (1/12) almarhum memaksa pulang"Sudah lima hari sebelumnya, Bapak minta pulangTapi, dia tadi pagi drop lagi," tutur Sri Hartini, istri kesembilan Ucok, yang dinikahi pada 14 Mei 2009 lalu itu
Hartini yang kemarin mengenakan stelan hem garis-garis hitam putih, celana hitam, jilbab hitam, plus sarung tangan jaring-jaring di sebelah tangan kanannya, mengaku tidak pernah menduga akan ditinggal secepat iniDia memahami jika penyakit sang suami sulit disembuhkanNamun, kepergiannya kali ini dirasanya cukup mengagetkan"Yah, gimanamemang kanker tidak ada obatnya, tapi kenapa sekarang" katanya pasrah
Mestinya jenazah pria kelahiran 23 Mei 1943 tersebut dikebumikan sekitar pukul 11.00Namun, karena harus menunggu kedatangan beberapa rekan almarhum saat membesarkan AKA, serta putri kesayangannya, Sutra Kharmelia, dari Jakarta, pemakaman ditundaSekitar pukul 11.00, jenazah dibawa dari RS Darmo untuk disemayamkan di Balai RT 2 RW 1, Kebraon Tegal, Kelurahan Karang Pilang, Surabaya
Soal pemilihan lokasi pemakaman, Sri mengaku mendapat pesan khusus dari sang suami"Bapak bilang ingin dimakamkan di Kebraon, nggak tahu kenapaCuma bilang begitu," kata perempuan 63 tahun tersebutUcok sendiri lahir di Jalan Nias, Surabaya, kemudian besar di W.RSupratman, Surabaya, sebelum akhirnya tinggal berpindah-pindahMulai dari Lawang, Malang hingga KediriDi Surabaya, dia tinggal bersama Sri di kawasan Pagesangan
Selama proses menunggu pemakaman, Iyek dan Ian tidak pernah ketinggalanSeakan-akan keduanya berat melepaskan kepergian Ucok yang dulu dikenal sebagai Duo Kribo bersama IyekSembari menunggu, keduanya juga sabar melayani permintaan keluarga, serta beberapa pelayat dan warga sekitar yang mengajak berfoto bersamaTak tampak rasa letih meski mereka harus berpanas-panasan
Tepat sekitar pukul 14.00 rombongan yang ditunggu tibaMereka adalah Syeh Abidin yang dulu dikenal sebagai drummer AKA, Arthur Kaunang (bas/vokal) yang ditemani sang istri, serta Sonata Tanjung (gitar/biola/vokal)Tampak juga Jelly Tobing, musikus yang mengagas malam amal untuk dana pengobatan Ucok AK, Selasa (1/12) malam kemarin di Jakarta
Tampak juga Lia, sapaan akrab Sutra Kharmelia, anak bungsu Ucok dari istri ketiganya, Yasmin Yuniarti FaridaLia sempat menjenguk sang papa saat dirawat di rumah sakit pekan lalu"Saya nggak tahu itu firasat atau apa, tapi jam 5 kurang tadi saya terbangun," terang perempuan yg menjadi presenter di Global TV tersebutDia datang sendiri karena sang mama berhalanganSedangkan kakaknya berada di Tegal
Setelah semua dianggap lengkap, jenazah disalatkan di Musala Al Hidayah yang bersebelahan dengan balai RTLantas jasad Ucok dibawa ke lokasi pemakaman yang berjarak sekitar 20 meter dari musala
Sebelum jenazah dimasukkan ke liang lahat, beberapa rekan almarhum memberikan penghormatan terakhirSempat ada rencana untuk menyanyikan satu lagu, namun diurungkan karena waktunya terlalu soreSelain Lia, ada tiga anak almarhum yang menghadiri prosesi pemakaman tersebutYakni, Iskandar Muda Iswanda dari istri pertama, Intan Mutiara dari istri kedua, serta Mas Nusantara dari istri ketujuh Ucok
Sedangkan dari pihak istri, hanya ada Sri Hartini, yang menjadi istri terakhir, serta Liestie Harahap, dan Endang C.B., istri ketujuh dan kedelapanDari sembilan istri, hanya istri pertama dan terakhir yang tercatat di KUA. Soal banyaknya perempuan yang berada di sekelilingnya, hal tersebut diakui Ucok melalui bukunya yang dituliskan Ita Nasyiah, mantan wartawan Jawa Pos yang selama ini menjadi sahabatnya
Di buku berjudul Ucok Aka, Wanita dan Keruntuhan yang masih masuk tahap editing tersebut, dia mengaku tidak tahu penyebab dirinya selalu dikejar perempuan dibanding tiga rekannya yang lain. "Melihat aku selalu dirubung wanita-wanita cantik, ketiga temanku hanya bisa geleng-geleng kepalaKatanya, sensualitas tubuhku dan karena pamorkulah yang menjadikan aku selalu diburu banyak wanitaTak kukira, ternyata aku benar-benar jadi idolaKu jadi ikon lelaki kala itu," begitu tuturnya di paragraf terakhir pada Bab 21
Ucok membentuk grup AKA tepat di ulang tahunnya yang ke-24Grup ini sempat mengalami perubahan formasi hingga akhirnya bertahan empat orang; Ucok, Syeh Abidin, Sonata Tanjung, dan Arthur KaunangTotal, mereka sudah mengeluarkan 12 albumHampir semuanya meledak di pasaranNamun, yang tercatat paling laris adalah Crazy Joe (1972) dan Badai Bulan Desember (1978)(leak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gugatan Dikabulkan, Langsung Bersujud di Depan Hakim
Redaktur : Tim Redaksi