Berjuang Hijaukan Kembali Bangka di Tengah Tambang Ilegal

Sabtu, 07 Juli 2018 – 06:00 WIB
Pemerhati Lingkungan BPDAS Idi Bantara. Foto: Natalia/JPNN

jpnn.com, BANGKA - Provinsi Kepulauan Babel sudah terkenal dengan pertambangan timah sejak dulu. Wilayah Bangka terutama hampir dirajai semua usaha pertambangan. Termasuk tambang ilegal.

Akibatnya, sumber daya alam yang seharusnya memberi keindahan dan kehidupan bagi masyarakat di Bangka berubah menjadi kerusakan. Akhirnya, melalui program Perhutanan Sosial, langkah untuk memperbaiki alam juga dilakukan.

BACA JUGA: Menteri Siti: Tak Boleh Ada Lagi Kejar Rakyat dalam Hutan!

Tergerak hati sejumlah tokoh untuk memulai kembali merawat alam Bangka yang telah rusak parah. Salah satunya pendamping lingkungan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Idi Bantara.

Idi mendampingi pengelolaan mangrove di wilayah Sungai Munjang Kurau Barat, Bangka. Selain itu dia juga mengajak masyarakat untuk menanam pohon di sekitar area bekas tambang ilegal yang mencapai puluhan hektar.

BACA JUGA: Standar Rumah Kaca Usul BSN-KLHK jadi Standar Internasional

Saat berkunjung ke Kurau Barat bersama humas KLHK, JPNN diajak Idi untuk menanam pohon di area bekas tambang timah ilegal.

"Kami sudah menanam sekitar 25 ribu hektar bersama masyarakat dan juga pengunjung yang datang kami ajak untuk menanam agar Bangka ini hijau kembali," kata Idi.

BACA JUGA: KLHK Ajak Masyarakat Dukung Konservasi Alam Ekowisata

Tak mudah memang menanam di area bekas tambang itu. Tanahnya berwarna putih, beda dengan jenis penanaman tanaman pada umumnya.

Unsur hara-nya pun telah berkurang akibat hasil tambang yang merusak alam. Namun, Idi yang sudah keliling daerah di Indonesia untuk menanam pohon itu tidak kehilangan akal.

Bersama jajarannya, dia membuat pupuk kompos dengan bentuk kotak untuk bisa menanam. 

Pupuk ini juga bisa dibuat masyarakat sendiri di rumah. Sementara pupuk yang dibuatnya diberi nama Babel.

"Saat ini sudah banyak pohon yang tumbuh. Bisa dilihat sendiri. Ada pohon buah mangga, sirsak, semua bisa dimanfaatkan warga," imbuhnya.

Idi dan jajarannya tidak bekerja sendiri. Dia juga menggandeng jajaran TNI, yaitu dari Korem 045 Garuda Jaya untuk membantu penanaman pohon di area bekas tambang.

Kasi Teritorial Korem Letkol Inf. Suhardi mengatakan, sudah beberapa wilayah bekas tambang ilegal yang ditanami TNI bersama masyarakat.

"Masyarakat boleh memanfaatkan semua hasil pertanian yang kami tanam. Kami tidak mau Bangka disebut kota penuh lubang, Bangka ini harus hijau kembali," tegas Letkol Suhardi.

Saat kunjungan itu, rombongan KLHK diberikan masing-masing satu bibit pohon untuk ditanam di area itu. Mulai dari bibit pohon mangga, sirsak, hingga cemara laut.

Kunjungan dari sekolah-sekolah juga diminta untuk menanam di kawasan itu. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Kembangkan Formula Pengukuran Kualitas Air Sungai


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler