Berlabuh di Dunia Marketing

Sabtu, 28 Agustus 2010 – 11:45 WIB
Dunia kerja tidak seterusnya membuat seseorang memilih bidang yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang pernah ditempuhSalah satunya Titie Sandarini yang merupakan sarjana hukum

BACA JUGA: Bergelut dengan Bisnis Gallery

Dia kini lebih memilih dunia marketing sebagai profesi yang dijalaninya


GARIS tangan kadang bisa merubah jalan hidup seseorang

BACA JUGA: Menekuni Bisnis Sayuran

Ini pula yang dialami Titie Sandarini
Selepas SMA, dia memutuskan melanjukan pendidikan di bidang hukum

BACA JUGA: Bekal Seorang Pebisnis

Dia pun lantas mendaftar ke Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta.  Namun lepas wisuda, Titie sempat berubah pikiranDia lebih memilih meniti karir di bidang marketingPekerjaan pertama kali yang dijalani sebagai staf Marketing di PT Unilever Indonesia”Saya menyukai sesuatu yang berhubungan dengan komunitas masyarakat serta sesuatu yang baru,” ujarnya .

Nah salah satu obsesi terbesar yang diinginkan Titie adalah mengkomunikasikan apa keinginan perusahaan dalam mengenalkan sebuah produkProfesinya itu tetap berlangsung hingga dirinya memilih pindah ke PT Coca-Cola Indonesia sampai menduduki jabatannya sekarang.

Atas prestasi yang mampu memberikan pemahaman mengenai produk yang dikeluarkan perusahaan, dia mendapatkan promosi untuk masuk ke corporate affair, di mana di lokasi barunya tersebut ia dituntut untuk bekerja lebih keras dengan tujuan yang sangat luas pula’’Untung di sini Coca-Cola sangat concern terhadap apa yang kami butuhkan, termasuk beberapa expert yang turut memberikan masukan,’’ ujar corporate affairs director PT Coca-Cola Indonesia.

Hari-hari pertama kepindahannya tidak selalu dijalaninya dengan mudahIni karena ia harus berhadapan dengan lebih banyak orang demi menjaga brand perusahaanTermasuk menghadapi sejumlah pertanyaan yang diajukan wartawan ketika menghadapi isu negatif yang dapat merugikan’’Dulu saya terbiasa dengan one way communication, dan ini saya harus mengubahnya jadi two way,’’ jelasnya.

Pernah suatu ketika saat baru pertama menduduki posisi barunya, ia mendapatkan tugas untuk melayani seorang wartawan yang datang ke tempat kerjanyaPerasaan grogi serta takut sempat menghantuinya lantaran belum pernah menghadapi sebuah wawancara sejak bekerja di PT Coca-Cola Indonesia’’Pernah saya terpaksa reschedule lagi dengannya lain hari, karena saya belum punya bahan yang cukup untuk menjawab pertanyaan,’’ kenangnya.

Titie berpendapat, sesuatu yang paling berat untuk dikerjakan adalah bagaimana menjaga sebuah nama besar dari merek ternama dan sudah bertahan selama 120 tahunJika melakukan sebuah kesalahan, bukan hanya dirinya yang akan merasa dirugikan, tapi termasuk pula perusahaan dan seluruh karyawanMeskipun tidak memiliki pengalaman di pos barunya tersebut, namun bukan berarti membuatnya lantas patah arang lalu menyerah.

Perbedaan yang dialami saat masih bekerja di bidang marketing dan corporate affair justru dijadikan ibu dua anak tersebut sebagai sebuah tantanganSehingga membuatnya terus belajar serta memperhatikan tata cara yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah lebih dulu berpengalaman’’Saya justru saat ini menganggapnya sebagai sebuah art atau seni, karena apa yang saya lakukan adalah seni,’’ ucapnya.

Jika suatu ketika menghadapi permasalahan yang cukup besar seperti salah satunya kebakaran di salah satu pabrik milik PT Coca-Cola Indonesia, dia mempercayakan kerja sama tim memiliki peran yang sangat besar dalam menjalankan perannya masing-masing sesuai bidang yang dijalani karyawan’’Saya yakin, kalau semua bekerja dengan baik, tentunya permasalahan tersebut bisa terselesaikan dengan baik,’’ tambahnya.

Dari semua pengalaman yang pernah dihadapinya, terdapat salah satu kenangan yang tidak terlupakan ketika melakukan kegiatan sosialDi antaranya adalah bencana alam yang pernah terjadi di Nangroe Aceh DarussalamMelalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bersama sebuah LSM, mereka membangun jaringan listrik’’Meski hanya 40 watt, tapi saya melihat masyarakat sangat senang dengan bantuan itu dan saya terharu melihatnya,’’ pungkasnya(yulistyo pratomo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelora Jiwa Pendidik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler