JAKARTA - Pengamat politik UI Boni Hargens menjelaskan, modus kejahatan korupsi semakin canggihTindak pidana itu tak hanya terjadi saat proyek-proyek pemerintah berlangsung
BACA JUGA: Proyek E-KTP Buka Ruang Korupsi Baru
Tetapi juga sudah terjadi sejak rencana anggaran itu disusunBACA JUGA: Pilot Pesawat Perintis Sok Berani
Banyak persoalan korupsi lain yang bisa muncul lagi,’’ terang dia.Dosen ilmu politik UI ini menyebutkan, persoalan e-KTP saat ini masih mengalami kendala berpeluang menjadi kasus kourpsi baru
Apalagi, terang dia, anggaran yang dikucurkan dalam proyek tersebut juga cukup besar
BACA JUGA: Tanpa Saksi, Antasari Pasrahkan Nasib pada Hakim
Namun nyatanya, harapan terlaksananya proyek kependudukan itu masih jauh dari harapan’’Saya rasa pantas kalau KPK segera melihat perkara ini sebagai persoalan penting pula,’’ ujarnya.Boni menambahkan, dalam berbagai perkara terakhir ini memang kuat indikasi perkara korupsi yang terjadi sudah terencana baikArtinya kasus korupsi itu sudah disusun sejak jauh hariSehingga proses mengambil uang rakyat pun terasa tanpa hambatan.
Modus-modus tersebut, lanjut dia, perlu diperhatikan banyak elemen masyarakatLembaga-lembaga penyidik negara pun harus lebih serius memantaunyaSebab, perkara korupsi yang direncanakan itu menjadi lebih kabur dan sulit terdeteksi.
’’Kalau direncanakan berarti memang sudah ada niatAkibatnya pun banyak hal yang menjadi dibodohi,’’ pungkasnya.
Menurutnya sanksi bagi pelaku korupsi yang terrencana itu haruslah lebih berat lagiTak bisa disamakan dengan pelaku korupsi dengan modus biasaAgar sejak awal tindakan perencanaan korupsi menjadi dapat ditekan.
Sayangnya, dugaan kasus korupsi e-KTP belum disentuh Komisi Pemberantasan KorupsiDua pimpinan KPK, Haryono Umar dan Johan Budi, tak memberikan tanggapan sedikit punBerulang-ulang ponselnya dihubungi tak memberikan jawaban apapun
Sementara itu, Komisi II DPR RI akan memantau langsung penerapan e-KTP di daerah yang dianggap paling krusial pelaksanaannyaMasalah SDM dan sosialisasi jadi bom waktu kekacauan’’Kami sudah siapkan sampel lokasi untuk melakukan tinjauan,’’ kata Abdul Hakam Naja, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Minggu (2/10)(vit/rko/kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Mantan Ketua KPK Sopiri Pengacara Nazaruddin
Redaktur : Tim Redaksi