BELAWAN -- Tampaknya Pelabuhan Belawan, Medan, sudah tak layak disebut sebagai salah satu pelabuhan besar di negeri iniBagaimana tidak, untuk bersandar ke dermaga, kapal harus menunggu saat air sedang pasang naik besar
BACA JUGA: TASIK : Bayi Mati Disusui Neneknya
Pelabuhan Belawan mengalami pendalaman, termasuk dari Gudang 201-203 yang makin memprihatinkanDampak dari pendangkalan Pelabuhan Belawan Citra kini bahkan sudah dialami sejumlah kapal yang berbobot 3000 DWT
BACA JUGA: Naker Asing Tak Beri Kontribusi Daerah
Padahal sebelumnya kapal berbobot 5000 DWT bebas masuk pelabuhan tersebutAkibat pendangkalan tersebut, pihak pelayaran dan PBM dirugikan karena dana tambat labu dihitung dari waktu sandar semakin lama maka bertambah pengeluaran
BACA JUGA: BKPM : Tragedi Drydocks Tak Pengaruhi Investasi
"Kami rugilah kalau begini terus," sebutnyaTambunan juga menegaskan, jika hal itu tak diperhatikan pihak Pelindo I Cabang Belawan, maka citra Pelabuhan Belawan akan semakin buruk dimata pengguna jasa kepelabuhanan nasional maupun international.Kondisi yang buruk itu dibenarkan Manager Unit Usaha Jasa Bongkar Muat (UUJBM) Ansar LimbongDia mengakui adanya kekurangan volume kerja di Pelabuhan Belawan Citra akibat kapal susah sandar ke dermaga"Saya berharap pihak Pelindo I Cabang Belawan dapat memperhatikan kedalaman Pelabuhan Belawan Citra tersebut agar arus barang yang masuk dapat dibongkar dengan lancar," ucapnya.
Alasan disampaikan Humas Pelindo I Medan TaufikMenurutnya, pendangkalan tersebut diakibatkan bayaknya lumpur yang hayut dari Sugai Deli ke arah Pelabuhan BelawanKok tidak dikeruk saja? Dia menjawab, pengerukan sudah dilakukan setiap tahunnya(mag-12/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senin, Drydocks Mulai Beroperasi Kembali
Redaktur : Soetomo Samsu