Bertahan di Sekitar Padepokan, Menunggu Perintah Marwah Daud

Selasa, 11 Oktober 2016 – 08:14 WIB
Tenda-tenda para pengikut Dimas Kanjeng di sekitar padepokan. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - PROBOLINGGO - Camat Gading, Probolinggo, Hariyanto menegaskan masih banyak warga Surabaya yang bertahan tenda-tenda sekitar padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Dia mengatakan hal tersebut berdasarkan laporan dari kepala Desa Gading Wetan.

BACA JUGA: Hadir di Acara Syukuran, Ciaat! Ciaat! Baju Bersimbah Darah

"Saya baru saja mendapat laporan dari Pak Kades yang mendata, sebagian besar pengikut dari Surabaya masih tetap tinggal di padepokan," kata Hariyanto kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Senin (10/10).

Berdasar laporan, para santriakan tetap tinggal sampai menunggu pengumuman dari pihak pengurus padepokan. 

BACA JUGA: Potongan Tubuh Anggota Dewan Itu Dibakar, Super Kejam!

Kendati demikian, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah mengimbau bagi para santri untuk pulang ke kampung halaman.

"Menurut sebagian pengakuan santri, akan pulang ke rumah menunggu perintah dari ketua Padepokan Dimas Kanjeng yakni Marwah Daud Ibrahim," ungkapnya.

BACA JUGA: Akhirnya!!! Bimbim Ditangkap di Stasiun Bogor

Berdasarkan informasi para pengikut Dimas Kanjeng asal Surabaya di antaranya Untung Supriyadi, RT4/RW5, Margorejo Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Siti Romlah warga Jalan Pagesangan VII Nomor 2-C, Jambangan. 

Selain itu, Astuti yang tinggal di Wiyung Surabaya, Moch Subhi warga Manukan Kulon, Tandes dan Rudy Kurniawan asal Morokrembangan. 

Menindaklanjuti informasi tersebut, Radar Surabaya berusaha mencari rumah para santri Dimas Kanjeng asal Surabaya ini. 

Di antaranya, Untung Supriyadi yang bertempat tinggal di Margorejo, Kecamatan Wonocolo. Namun pencarian itu nihil lantaran tidak ditemukan alamat tersebut. 

Bahkan, warga di sekitar tak mengetahui dan tidak mengenal dengan Untung. 

Pencarian itu terus berlanjut ke rumah Siti Romlah, Pagesangan VII Nomor 2-C, Jambangan Surabaya. Hasilnya pun sama, alamat rumah yang tertera itu tidak ditemukan. 

Di sana hanya terdapat Pagesangan Permai Gang VII yang berada persis di samping tol menuju ke Masjid Al Akbar Surabaya. "Di sini tidak ada yang namanya Ibu Siti Romlah," kata Rusdi.

Kapolsek Jambangan Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Gatot Harianto telah mengetahui jika ada salah satu nama warga yang masuk ke daftar santri Dimas Kanjeng. 

Rencananya, pihaknya berkoordinasi dengan anggotanya untuk turut mengecek kebenaran informasi tersebut.

"Nanti saya terjunkan Babinkabtimnas untuk berkoordinasi dnegan warga untuk mengetahui secara pasti apakah benar ada warga yang ikut menjadi pengikut Dimas Kanjeng," kata Kompol Gatot Harianto, Senin (10/10).

Kabid Humas Polda Jatim R.P Argo Yuwono mengatakan untuk permasalahan santri Dimas Kanjeng, pihaknya telah menyerahkan ke pihak pemkot. 

Sebab, menurutnya itu adalah wewenang dari pihak Pemkot.

"Kami sudah mengimbau para jamaah (santri, Red) untuk pulang. Sedangkan, kami pihak kepolisian hanya menangani kasus perkara hukumnya," ujar Argo. (don/ima/no/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Setor Rp 1,4 Miliar ke Dimas Kanjeng, Baru Sadar Sekarang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler