Bertemu Kakek Berjubah Misterius, Kini jadi Dukun Ular

Sabtu, 14 Oktober 2017 – 06:14 WIB
Agus Suryanadi, sang dukun ular, beristirahat di sebuah berugak milik Gelanggang Olah Raga (GOR) Mataram NTB di jalan TGH Faesal, Mandalika, Sandubaya, (10/10). Foto: THEA/LOMBOK POST

jpnn.com - Agus Suryanadi lebih dikenal sebagai seorang dukun ular. Ini karena dia ahli mengobati korban gigitan ular berbisa, cukup dengan mengucap mantra-mantra.


NATHEA CITRA SURI, Mataram

BACA JUGA: Bripka Maihendri Bedah Rumah Warga Miskin dari Uang Tabungan


Siang itu, Agus terlihat beristirahat di salah satu sudut Gedung Olah Raga (GOR) Mataram, di jalan TGH Faesal Sandubaya. Ia tampak kelelahan. Kedua tangannya memijit kakinya sendiri.

“Ya, saya dijuluki dokter atau dukun ular,” jelasnya sambil sesekali mengibas kerah bajunya ke buliran keringat yang jatuh di dahinya.

BACA JUGA: Bripka Maihendri, Polisi Berhati Mulia di Polres Solok Kota

Dari penampilannya, tidak akan ada menyangka ia seorang dukun. Apalagi seorang dukun dari hewan melata yang sangat berbisa. Pakaiannya lusuh.

“Saya tidak ingin mengumbar-umbar. Bahwa saya ini dukun ular,” jelasnya sambil sesekali menggaruk kepalanya.

BACA JUGA: Warga 2 Desa Iuran Bangun Jembatan Bambu, Duuuuh

Pria kelahiran Bali Singaraja ini mengaku, profesi sebagai dukun ular didapatinya sejak memeluk agama Islam (menjadi mualaf), pada tahun 1984.

Sebelum menjadi dukun, Agus menjadi tukang cuci bus. Saat itu, upahnya Rp 500 per satu bus. “Dulu belum ada bemo, hanya ada bus-bus besar. Yang saya ingat namanya, Bus Tunggal Arse,” ujar warga Tebong Katang Rundun, Montong Are, Mataram.

Pria 60 tahun itu bercerita, di tahun yang sama, selain menjadi tukang cuci bus, Agus membuka usaha kecil-kecilan. Warung rokok.

“Saya menjadi dukun setelah bertemu seorang kakek renta di dalam pasar,” ungkapnya sambil sesekali melirik awan hitam yang mulai menurunkan rintik hujan di area GOR NTB.

Saat itu, Agus sibuk mencari bahan dagangan di dalam pasar. Ia kemudian melihat kakek renta meminta-minta pada beberapa orang yang lalu lalang di dalam pasar itu.

“Karena saya kasihan, saya kasih uang ke beliau,” imbuhnya.

Menurutnya, pria tua yang ia beri uang itu menggunakan tongkat dengan jubah putih layakanya pria misterius.

Apalagi saat ia berusaha mengulurkan uang, kakek itu langsung memberikan sebuah batu, bercorak loreng. Dengan ukuran empat centi meter.

“Saya sempat kaget. Beliau memberikan saya batu itu. Katanya dengan batu ini, saya bisa membantu orang-orang,” kenangnya.

Kakek itu mengaku berasal dari hutan. “Saat asyik berbicara, ia memberikan petuah. Katanya saya bisa membantu orang jika sudah menikah kelak. Entah itu syarat atau apa,” jawabnya.

Setelah kejadian itu, dalam perjalanan kembali ke rumah, Agus resah. Ia penasaran apakah batu itu bisa digunakannya sesuai dengan ucapan kakek itu.

“Ternyata benar. Ucapan beliau benar,” katanya sambil tersenyum.

Mulai dari membantu orang kesurupan, karena ulah makhluk gaib hingga bisa berkomunikasi dengan berbagai macam hewan melata. Terutama ular. “Saya juga bisa menyembuhkan seseorang yang terkena gigitan ular berbisa dengan cepat,” ungkapnya.

“Banyak jenis ular berbisa yang saya tangani selama ini. Sudah tak terhitung jumlah kasusnya. Mulai dari ular bertanduk (gaib) bernama naga logo, ular kobra, ular sangit hijau, hingga ular dengan ukuran paha pernah saya taklukan,” tuturnya.

Cara komunikasinya saat berusaha mendekati ular pun cukup unik. Agus akan membaca beberapa mantra yang biasa ia gunakan untuk membuat ular tenang. “Ya, komunikasi mantra ini seperti ucapan salam masuk,” jelasnya.

Walau lebih dari 33 tahun menjadi dukun ular, Agus tetap saja takut saat berusaha berkomunikasi dengan ular.

“Kalau takut sih sering, tapi yang namanya dukun ular, masak takut dengan ular. Intinya dengan niat yang baik saja, bismillah. InsyaAllah, Allah meridhoi pekerjaan saya,” imbuhnya.

Ia mengaku, selama puluhan tahun menjadi dukun ular, ribuan pasien yang ia obati, 100 persen berhasil. “Allhamdulillah, semua karena Allah juga,” tandasnya. (*/r5)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Ditampar Suami dan Rebutan Warisan pun Lapor ke KPK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler