Besuk Ayah di Lapas, Kena Peluru Nyasar

Jumat, 19 September 2008 – 12:01 WIB

BOJONEGORO – Acara besuk tahanan di Lapas Bojonegoro kemarin berubah jadi malapetakaAkibat muntahan peluru senjata petugas yang menyalak secara tidak sengaja, seorang bocah tewas dan dua lainnya terluka

BACA JUGA: Kalla: Kekerasan Bergantung 10 Kelompok Media

Bripda Suprianto, pemilik senjata yang juga anggota samapta polres setempat, saat ini ditahan untuk menjalani pemeriksaan.

Korban tewas adalah Sri Wahyuni, 6
Korban luka tembak adalah Supatmi, 30, ibu kandung Sri Wahyuni; serta Aziz Sulaiman, 26, napi yang pagi itu dapat tugas dari pimpinan lapas menjadi juru parkir di halaman lapas

BACA JUGA: Pengiriman TKI ke Iraq Dilarang

Menurut keterangan beberapa saksi, peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30, saat lembaga pemasyaratan kelas II di Jalan Diponegoro membuka jam besuk (gelombang pertama pukul 09.00–12.00)
Saat itu, Supatmi baru turun dari becak dan menggandeng sang anak, Sri Wahyuni, di pintu gerbang penjara

BACA JUGA: Presiden Nyaris Makan Kolak Basi

Mereka akan membesuk Suli, bapak sang anak, yang ditahan di sana

Tiba-tiba, dari balik pintu gerbang,  terdengar suara dor yang kerasPeluru itu muntah secara tak sengaja dari senjata laras panjang (jenis SS1-V2) yang dipegang Bripda SupriantoBersama Bripda Aris Wahyu, pagi itu Suprianto mendapatkan tugas mengawal tahanan yang akan diajukan ke kursi sidang pengadilan.
Sambil menunggu para tahanan dipersiapkan menuju mobil, Suprianto dan temannya duduk di ruang piket lapasSenjata buatan Pindad, Bandung, itu dipegangi Suprianto dengan tangan kiri di pangkuannyaTangan kanannya  asyik memainkan HP untuk kirim SMSPeluru yang muntah dari senjata kaliber 5,7 milimeter itu melesat dan menembus pintu lapas yang terbuat dari kayu

Timah panas itu menembus paha kanan Aziz Sulaiman, warga Desa Tinawun, Kecamatan Malo, yang sedang mengatur kendaraan di halaman lapasSetelah itu, peluru yang sama memangsa korban kedua, Sri WahyuniDada kanan hingga ketiak serta bahu kiri bocah ini tertembus peluru.  Saat Azis dan Sri Wahyuni terhuyung ke tanah, peluru terus meluncur dan melesak ke tubuh ibu Sri Wahyuni, SupatmiBaru setelah itu pelor berhenti dan bersarang di panggul kanan ibu dua anak tersebut.

”Saya kaget mendengar suara ledakan.  Ketika saya lihat, Supadmi dan Sri (Wahyuni) sudah tergeletak dan berlumuran darah,’’ kata Sumirah, 50, tetangga Supatmi, kepada Radar Bojonegoro (Jawa Pos Group) yang ikut bersama rombongan membesuk Suli.

Setelah kejadian itu, seluruh korban dibawa ke RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoema yang tak jauh dari lokasi lapasTKP segera dipasangi police line oleh petugas polres setempatAkibat lukanya yang parah, Sri Wahyuni tidak tertolongKemarin jenazah korban langsung dimakamkan di desanya, Ngraho, BojonegoroSedangkan Supatmi segera dioperasiOperasi ini untuk mengeluarkan proyektil peluru yang bersarang di panggulnya.

’’Untung, lukanya tidak terlalu dalam, sehingga tidak menembus tulang panggul dan organ kewanitaannya,’’ kata Humas RSUD dr R Sosodoro Djatimoesoema Bojonegoro drg Thomas Djaja(ade/dim/el)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Saksi Cabut BAP Kasus Munir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler