JAKARTA - Koordinator Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane minta Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri tidak mengkooptasi wewenang presiden dan DPR dalam memilih Kapolri dengan cara melahirkan putra mahkota di jajaran kepolisianNeta mengaku mendapat kabar dari internal kepolisian bahwa BHD telah memiliki putra mahkota yang menggantikannya jadi Kapolri
BACA JUGA: Mabes Polri Bantah Istimewakan Raja Erizman
"Jika benar, itu telah mengkooptasi wewenang presiden dan DPR untuk memilih Kapolri baru," tegas Neta S Pane, di Jakarta, Minggu (4/4).
Dikatakan Neta, putra mahkota yang diinginkan BHD seorang perwira angkatan 80-an yang sudah dua kali naik bintang dalam setahun
Dia berharap, selaku pimpinan di Kepolisian, sebaiknya BHD tidak usahlah menunjuk putra mahkota karena nanti masyarakat menilai bahwa putra mahkota ini dipersiapkan untuk mengamankan dirinya.
Selain itu, praktek menyiapkan putra mahkota juga tidak sehat buat proses regenerasi di tubuh Polri karena, lanjutnya, mempersempit ruang kompetisi objektif terhadap perwira tinggi lainnya yang bisa jadi lebih berprestasi dan senior dari putra mahkota tapi secara subjektif tidak disukai BHD
BACA JUGA: Gayus Dipindah ke Mako Brimob
BACA JUGA: BHD Layak Dicopot dari Kapolri
(fas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Tuding Pusat Hanya Berwacana
Redaktur : Soetomo Samsu