JAKARTA - Kinerja menggembirakan perekonomian nasional tidak lepas dari kontribusi perekonomian daerahBahkan, laporan Bank Indonesia (BI) menyebut, kini perekonomian di daerah makin bergairah.
Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Dyah Makhijani mengatakan, pertumbuhan ekonomi domestik pada triwulan III 2010 diperkirakan lebih baik dari triwulan sebelumnya
BACA JUGA: IMB RUmah Sejahtera bakal Gratis
Pada triwulan III, ekonomi diperkirakan tumbuh 6,3 persen (year-on-year)Menurut Dyah, pertumbuhan ekonomi daerah terutama didorong oleh kinerja ekonomi di wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Timur, yakni Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua)
BACA JUGA: Awal Tahun Depan, Cukai Rokok Naik Dinaikkan
"Khususnya pada subsektor perkebunan dan sektor pertambangan," katanya.Selain itu, lanjut dia, kinerja industri pengolahan dan sektor bangunan di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabalnustra), dan Kalimantan juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi
BACA JUGA: RI Lepas 7,2 Juta Barel Stok Minyak Mentah
"Termasuk juga stabilnya nilai tukar petani," terangnya.Adapun dari sisi investasi, peningkatan terjadi pada investasi bangunan maupun nonbangunanLaporan BI menyebut, kegiatan investasi bangunan yang tumbuh cukup tinggi terjadi di Jakarta dan Jabalnustra"Kegiatan investasi bangunan di Jakarta terutama pada sektor properti untuk retail dan perkantoran," jelasnya.
Sedangkan dari sisi ekspor, Dyah mengatakan, peningkatan ekspor komoditas manufaktur terutama berasal dari Jabalnustra dan DKI JakartaSementara peningkatan ekspor komoditas sumber daya alam (SDA) berasal dari wilayah Kalimantan, Sulampua dan Sumatra, meskipun terdapat gangguan produksi yang disebabkan anomali cuaca.
Secara spasial, BI memprediksi, prospek membaiknya perekonomian daerah diperkirakan masih berlanjut pada triwulan III-2010 dengan laju pertumbuhan yang relatif lebih moderat"Jakarta, Jabalnustra, dan Kali-Sulampua diperkirakan dapat tumbuh di atas 6,0 persen (year-on-year)Sementara wilayah Sumatera diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan periode sebelumnya karena penurunan kinerja ekspor," ujarnya.
Investasi swasta di daerah, kata Dyah, diperkirakan juga terus meningkat sebagai respons dari tingginya permintaan domestik dan eksternalKegiatan investasi swasta terutama untuk peningkatan kapasitas produksiSelain itu, iklim investasi nasional yang terus membaik sebagaimana tercermin dari meningkatnya penilaian credit rating berbagai lembaga pemeringkat internasional berdampak positif pada perkembangan investasi di daerah.
Ditambah lagi, adanya berbagai rencana pengalihan pabrik manufaktur dari Tiongkok dan beberapa negara kawasan Asia lainnya ke Indonesia menguatkan indikasi membaiknya ekspektasi pelaku usaha pada prospek investasi di IndonesiaNamun, lanjut Dyah, ketersedian infrastruktur daerah terutama di luar Jawa yang belum memadai, tetap menjadi faktor risiko yang dapat menghambat prospek perkembangan investasi di luar Jawa"Kalau ini tidak dibenahi, maka investasi akan cenderung terkonsentrasi di Jawa," katanya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerataan pertumbuhan ekonomi ke daerah menjadi program prioritas pemerintahKarena itu, pemerintah pun menempuh strategi dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang berbasis keunggulan di masing-masing daerah"Dengan demikian, investasi bisa mengalir ke daerah," ujarnya(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntut DBH Hutan Lindung
Redaktur : Tim Redaksi