BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

Jumat, 21 September 2018 – 01:29 WIB
Bank Indonesia. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuan.

Dia memprediksi BI 7-Day Repo Rate bisa bertengger di 5,75 persen hingga akhir tahun.

BACA JUGA: Penyaluran Kredit Rumah Tangga Menurun

 ”Namun, harus melihat juga seberapa jauh The Fed menaikkan FFR. Prediksi 5,75 persen itu sudah cukup untuk meredam (gejolak) transaksi berjalan,” kata Josua, Rabu (19/9).

Sejauh ini BI telah menaikkan suku bunga acuan 125 basis poin (bps) dari 4,25 persen menjadi 5,50 persen.

BACA JUGA: Silakan Baca, Respons Pak SBY Sikapi Tuduhan Asia Sentinel

Namun, BI diprediksi menaikkan suku bunga acuan setelah The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 25–26 September.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga melihat bahwa masih ada ruang bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuan bulan ini.

BACA JUGA: Bank Indonesia: Rupiah Rp 15 Ribu Beda dengan Krisis 1998

Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS Doddy Ariefianto mengungkapkan, keputusan BI menaikkan suku bunga menjadi 5,50 persen dinilai konsisten dengan upaya untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit neraca berjalan dalam batas aman.

Namun, lanjut Doddy, dengan adanya target menurunkan defisit transaksi berjalan hingga di bawah tiga persen terhadap PDB, peluang kenaikan lanjutan bunga acuan BI masih terbuka.

”Hal ini juga mempertimbangkan kondisi pasar keuangan yang belum stabil, khususnya nilai tukar dan rencana lanjutan kenaikan Fed Rate pada September dan Desember ini,” jelas Doddy.

Terkait suku bunga pasar, Doddy menjelaskan, rata-rata bunga deposito rupiah bank benchmark LPS pada akhir Agustus ini mencapai 5,70 persen.

Angka tersebut naik sembilan bps dari posisi akhir Juli 2018.

Hal yang sama terjadi pada rata-rata suku bunga minimum yang naik lima bps ke posisi 4,81 persen. (ken/c25/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cadangan Devisa Terendah sejak Januari 2017


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler