JAKARTA - Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI rate atau suku bunga acuan pada 6,75 persenBank sentral menilai tingkat BI rate itu masih memadai dalam menjaga stabilitas makro-ekonomi dan sistem keuangan serta tetap mendukung ekspansi ekonomi yang terus meningkat
BACA JUGA: 10 Proyek Migas Terbesar Didominasi Sektor Gas
Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah BI, di Jakarta, Selasa (9/8) menyatakan bahwa BI meyakini dampak gejolak pasar keuangan global seiring penurunan peringkat utang AS terhadap pasar keuangan domestik bersifat terbatas, dan dapat diatasi dengan senantiasa memantau perkembangan pasar dan koordinasi dengan pemerintah
Bank Indonesia meyakini bahwa keputusan kebijakan moneter tersebut akan mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan membawa inflasi kepada sasaran yang ditetapkan, yaitu 4-6 persen pada 2011 dan 3,5 -5,5 persen pada 2012
Dewan Gubernur memandang, kinerja perekonomian domestik terus membaik
BACA JUGA: DPR Minta Pemerintah Perkuat Ekonomi Mikro
Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2011 yang cukup baik sesuai perkiraan sebesar 6,5 persen dan diperkirakan terus terakselerasi, dengan perkiraan pertumbuhan 6,6 persen pada triwulan ke III-2011 dan untuk keseluruhan 2011Ekspansi ekonomi ditopang oleh kinerja ekspor yang tetap solid, kinerja konsumsi rumah tangga juga cukup kuat, serta investasi cukup tinggi seiring peningkatan permintaan dan realisasi belanja modal pemerintah
BACA JUGA: Pidato Kenegaraan SBY Respon Gejolak Ekonomi Global
Secara sektoral, kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi diperkirakan berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, transportasi dan komunikasi, serta sektor industri(lum)BACA ARTIKEL LAINNYA... Direksi Askrindo Terancam Sanksi
Redaktur : Tim Redaksi