jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menyampaikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo karena telah merespons aspirasi masyarakat yang menyoroti persoalan tingginya biaya tes polyemerase chain reaction (PCR).
Menurut Sultan, Presiden Jokowi telah responsif dengan segera memutuskan untuk menurunkan biaya tes PCR termasuk mempercepat hasil tes PCR dalam waktu 1x24 jam.
BACA JUGA: Jokowi Minta Menteri Budi Menurunkan Tarif Tes PCR, Ini Kisarannya
“Keputusan Presiden Jokowi menurunkan biaya tes PCR merupakan keputusan penting dan menjadi kado bagi rakyat pada momen HUT ke-76 Kemerdekaan RI,” ujar Sultan dalam keterangan pers pada Minggu (15/8/2021).
Sultan menyampaikan hal itu untuk menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo, melalui siaran pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden bahwa pihaknya telah meminta agar harga tes PCR diturunkan ke kisaran Rp450-550 ribu.
BACA JUGA: Pimpinan DPD RI Dorong Pemerintah Turunkan Biaya Tes PCR
Jokowi sendiri mengeklaim langkah ini demi meningkatkan laju testing dan tracing di Indonesia.
“Salah satu cara untuk memperbanyak testing adalah dengan menurunkan harga tes PCR. Dan saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR ini berada di kisaran Rp450 ribu sampai Rp550 ribu," kata Jokowi, Minggu (15/8).
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Siapkan Asrama dan Biaya Pendidikan bagi Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19
Perihal penurunan harga tes PCR bukan satu-satunya mandat Jokowi yang disampaikan di siaran pers tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti soal hasil tes PCR yang harus dipercepat, yakni maksimal 1x24 jam.
“Selain itu juga saya minta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam. Kita butuh kecepatan," tegas Jokowi.
Sebelumnya, Sultan B Najamudin pada 12 Agustus 2021 lalu, telah mengingatkan bahwa tes PCR adalah alat tes yang seharusnya dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat.
Sebab akurasi alat deteksi infeksi virus tersebut sangat berpengaruh terhadap tindakan kepada si pasien hingga perlakuan kebijakan terhadap penyebaran Covid-19.
“Yang pertama ingin saya sampaikan bahwa cara pandang utama dalam menghadapi pandemi pada saat ini adalah dengan menggunakan kacamata kemanusiaan. Dan untuk mewujudkannya diperlukan kehadiran Negara,” ujar Sultan.
Sultan juga menambahkan bahwa selama ini banyak sekali kasus terinfeksi Covid-19 yang tidak terdeteksi dikarenakan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri. Baik karena tidak memahami pentingnya mendeteksi dini kondisi kesehatan ataupun ketidak mampuan dikarenakan akses dan biaya.
“Kita semua yakin banyak sekali masyarakat yang tidak melakukan tes padahal dia telah tertular dan terinfeksi virus, sehingga penyebaran terjadi di luar pantauan pihak pemerintah,” tegas Sultan.
Lalu, menurutnya, tidak boleh ada pihak mana pun yang ‘berbisnis’ mengambil keuntungan sedikitpun dengan memanfaatkan situasi bencana saat ini.
“Kita mendengar biaya tes PCR di negara kita jauh lebih mahal daripada beberapa negara tetangga, India misalnya. Di sana bisa lebih murah hanya 150 ribuan. Maka, saya meminta agar pemerintah dapat membuat kebijakan ulang untuk menurunkan biaya tes tersebut ke limit yang paling minimum,” tegasnya.
Eks Wakil Gubernur Bengkulu tersebut juga mengimbau kepada klinik dan Rumah Sakit yang menyediakan tes PCR agar lebih menggunakan pendekatan manusiawi dalam menerapkan biaya kepada masyarakat.
“Bicara pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam konteks apapun tidak bisa ditinjau dari untung rugi. Yang menjadi tugas utama kita semua adalah memastikan keselamatan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Sultan.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tes PCR Mencekik, PKS: Jangan Sampai Masyarakat Jadi Korban Eksploitasi Mafia
Redaktur & Reporter : Friederich