Bikin Bom Lewat Akun Facebook

Bom Solo Rangkaian Bom Lebaran di Boyolali

Selasa, 27 September 2011 – 06:06 WIB

SATU  per satu bukti kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, diurai polisi.  Aparat telah menemukan rangkaian kabel dan sakelar yang dibawa bomber tersebutSakelar ini diduga kuat sebagai alat pemicu meledaknya bom yang dibawa pelaku

BACA JUGA: Andhika Salahkan Malinda



"Dengan sakelar itu, pelaku bisa menentukan kapan saja bom tersebut diledakkan," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djihartono, Senin (26/9). 

Dalam insiden Minggu (25/9) lalu, pelaku memilih meledakkan bom tersebut tepat di pintu masuk gereja
Kebetulan saat bom tersebut meledak, jemaat gereja tengah berjalan keluar ruang kebaktian menuju halaman

BACA JUGA: Sutanto Bantah Tudingan BIN Kebobolan

Beberapa korban luka pun mayoritas jemaat yang saat itu berada di sekitar pintu utama gereja


"Hasil olah TKP kami mengamankan beberapa barang bukti

BACA JUGA: Program BNPT Belum Sentuh Kalangan Bawah

Di antaranya sakelar, paku dan baut yang pajang," ungkap Djihartono kepada Radar Solo (JPNN Group) saat ditemui seusai acara rapat koordinasi (Rakor) Asian Parliamentary Assembly (APA) di Mapolresta Solo, Senin (26/9).

Sedangkan paku dan baut tersebut kemungkinan menjadi tambahan amunisi yang dicampur di dalam bom bikinan pelakuPaku dan baut tajam ini terlontar kala bom tersebut meledakPaku dan baut ini memang ditemukan di tubuh para korban luka yang saat itu berada dekat dengan pelakuTak hanya itu, paku-paku ini juga ditemukan bertebaran di sekitar lokasi ledakan

Djihartono menyatakan, kemungkinan besar pelaku masuk saat kebaktian berakhir"Dari hasil penyelidikan di lapangan, dia masuk hanya sebentar kemudian berjalan menuju pintu utamaDi situlah kemudian bom tersebut meledak," terang dia

Kemarin, tercatat ada 15 orang yang diperiksa oleh polisiDi antaranya berasal dari jemaat, pendeta dan pengurus GBISTak hanya itu, polisi juga meminta keterangan dari Rina Kristianingsih, penjaga warnet SolonetPenjaga warnet ini diperiksa lantaran sebelumnya, terduga pelaku juga sempat mampir ke SolonetBahkan orang tersebut menitipkan tas kepada Rina.

Polisi juga melakukan tes DNASampel darah pelaku diambil untuk dicocokkan dengan beberapa orang yang diduga punya ikatan keluarga dengan bomber itu"Kasus itu langsung ditangani Densus 88Jadi siapa saja yang dites DNA yang tahu Densus 88Jika sudah ditemukan, pasti akan diinfomasikan oleh Mabes Polri," kata Djihartono kemarin (26/9).

Selain itu, kepolisian mengamankan dua barang bukti dari warnet Solonet itu yaitu sebuah central processor unit (CPU) komputer dan rekaman closed circuit television (CCTV) milik warnetTak hanya itu sebuah tas ransel milik pelaku yang dititipkan di warnet juga ikut dibawa polsi

Dari hasil penyelidikan polisi dalam rekaman CCTV yang ada di warnet tersebut, terlihat pelaku yang sempat menyewa internet di lokasi ituPelaku yang terekam di CCTV warnet itu memiliki kesamaan dengan pelaku yang terekam di dalam gereja"Hasil CCTV di warnet dan gereja samaPelaku yang menyewa internet itu sama dengan pelaku yang di gereja," ungkapnya.

Terkait adanya kemungkinan bom bunuh diri ini berhubungan dengan penemuan bahan peledak rakit di Kali Pepe dekat Terminal Tirtonadi pada Lebaran lalu, Djihartono belum dapat memastikanSebelum aksi bom bunuh diri di GBIS Minggu lalu, memang ada dua kejadian menonjol yang terjadi di Solo dan Boyolali

Saat Lebaran, polisi menemukan sebuah rangkaian bom aktif yang ditenggelamkan di Kali Pepe dekat Terminal Tirtonadi SoloSaat itu polisi menyatakan tak ada bahan peledak dalam rangkaian mirip bom tersebutNamun dari data yang didapat koran ini, bom tersebut memiliki daya ledak yang cukup besar (high explosive).

Kejadian kedua di BoyolaliBerbekal informasi dan petunjuk yang didapat dari kenalannya di situs jejaring sosial Facebook berinisial AJ, seorang pemuda tamatan SMK di Kecamatan Colomadu berhasil membuat bom rakitanIbnu Aziz Rifai, 20, warga Dusun Pilangsari, Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, Boyolali, merangkai bom atas petunjuk AJ, warga Makassar.

Uniknya, instruksi keduanya belum pernah bertatap muka secara langsungPetunjuk pembuatan bom diberikan Aj kepada Ibnu melalui akun FacebookBahan baku bom yang digunakan berupa tabung elpiji, pupuk, gula pasir, serbuk belerang, serbuk besi, kabel, baterai, dan ponselBahan-bahan tersebut dirangkai sedemikian rupa menjadi sebuah bom rakitanRangkaian bom ini diduga dirakit sebelum Lebaran

Oleh Ibnu, bom tersebut diledakkan tepat pada Hari Raya Idul Fitri Rabu (31/8) laluTempat uji coba peledakan bom dipilih di sebuah ladang kering dekat dusun setempatNamun wilayahnya masuk Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, BoyolaliMeski sudah setengah bulan bom ini diledakkan, namun kasus ini baru terungkap kemarin (14/9).

Satu tim dari Labfor Polda Jateng turun ke TKP mengecek bekas ledakanLedakan bom rakitan ini terdengar hingga radius dua kilometersaking dahsyatnya, di lokasi ledakan meninggalkan bekas lubang sedalam 40 centimeter dengan diameter 90 centimeter(udi/nan/jpnn/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Calo Manfaatkan Pengumuman Honorer jadi CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler