Bikin Sedih, Hamparan Padi Terancam Puso akibat Kekeringan

Rabu, 17 Juli 2019 – 07:04 WIB
Tanaman padi di Kecamatan Kebonagung mengering akibat kekurangan pasokan air. Foto: SUGENG DWI/Radar Pacitan

jpnn.com, PACITAN - Tanaman padi yang terhampar di ribuan hektare sawah di Pacitan, Jatim, terancam puso akibat kemarau. Padi yang berusia satu hingga dua bulan itu mengering akibat kekurangan air.

‘’Sekitar 1.001 hektare berpotensi gagal panen dengan kerugian ratusan juta,’’ kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian (Disperta) Pacitan Gatot Winarso.

BACA JUGA: Ribuan Orang Terancam Krisis Air

Gatot menyebut, tanaman padi wilayah barat terparah terdampak kekeringan. Kecamatan Kebonagung dan Tulakan menjadi yang tertinggi dengan potensi lahan pusonya total seluas 472 hektare.

Sedangkan Punung, meski yang terdampak ada 655 hektare, namun potensi gagal dipanen hanya 287 hektare. ‘’Karena meski airnya sedikit, tapi masih ada padi hijau dan bisa dipanen,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Pengumuman! Musim Kemarau Sudah Tiba, Lebih Kering

BACA JUGA: Fatur Rahman Meninggal Dunia dalam Kondisi Memilukan, Kami Ikut Berbelasungkawa

Meski belum dihitung, disperta memprediksi puso bakal berpengaruh terhadap kuantitas produksi gabah. Pasalnya, baru 78 hektare dari target 44 ribu hektare lahan padi yang menyumbangkan gabah.

BACA JUGA: Lima Tanki dari Polisi Datang Langsung Diserbu Warga

Mengantisipasi itu, disperta berniat mengajukan bantuan benih cadangan ke Pemprov Jatim dan pusat. ‘’Untuk tanam padi musim berikutnya,‘’ tutur Gatot.

Pihaknya berupaya meningkatkan produktivitas gabah dengan memberi bantuan pompa air kepada para petani. Namun, bantuan itu sia-sia lantaran sumber air ikut mengering. Rencana membangun sumur dalam diurungkan karena kondisi geografis tidak mendukung.

Mustahil menyediakan fasilitas itu karena wilayah berbatu. Hingga sulit menyimpan cadangan air. ‘’Kami coba inventarisasi ulang saluran irigasi yang rusak untuk perbaiki,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Honorer K2 Mau Dijadikan PPPK, Tetapi Ajukan 7 Syarat

Disperta khawatir kemarau yang puncaknya diprediksi Agustus oleh BMKG Juanda Surabaya akan memperluas lahan pertanian yang puso.

Mengingat bulan itu memasuki masa panen sebagian besar petani. ‘’Semoga hujan segera turun,’’ harapnya. (gen/c1/cor)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Hektare Sawah Gagal Panen, Petani Rugi Rp 260 Juta


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler