jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto menyebut pintu penundaan Pemilu 2024 sudah tertutup ketika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melarang menteri di kabinet Indonesia Maju berbicara tentang isu tersebut.
"Artinya, ya, pintu itu memang sudah tertutup, ya. Realitas politiknya tak memungkinkan," kata Bima Arya ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4).
BACA JUGA: Jokowi Umumkan Libur Nasional Cuti Bersama Idulfitri, Catat Tanggalnya
Wali kota Bogor itu menyadari Ketum PAN Zulkifli Hasan pernah memikirkan usulan penundaan Pemilu 2024 yang digulirkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Namun, kata dia, Zulhas sapaan Zulkifli Hasan, bersikap realistis. Terlebih lagi, para legislator di DPR tak memberi respons positif terhadap isu penundaan pemilu.
BACA JUGA: Larang Menteri Bicara Perpanjangan, Jokowi Terbukti Cinta Demokrasi Meski Dikepung Oligarki
"Ketum PAN sudah menyampaikan bahkan bberapa waktu lalu bahwa walaupun ada usulan, tetapi realitas politiknya tidak memungkinkan karena tidak mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen," beber dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan para pembantunya di kabinet tidak membahas isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan pemimpin Indonesia.
BACA JUGA: Cuti Bersama Lebaran 2022 Empat Hari, Catat Tanggalnya ya
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, urusan perpanjangan,” kata Jokowi dalam akun Sekretariat Presiden di YouTube, Rabu.
Kepala negara memerintahkan para menterinya tidak membuat gaduh narasi perpolitikan. Dia juga meminta para pembantunya menyelesaikan masalah kenaikan berbagai kebutuhan pokok.
"Fokus bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi," tutur Jokowi. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Menteri Harus Menaati Ucapan Jokowi soal Isu Penundaan Pemilu 2024
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan