Bisa Tidur Nyenyak, Kembali Mengajar di Kampus

Minggu, 20 November 2011 – 22:10 WIB
Fasli Jalal (tengah) saat masih menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) ketika diskusi dengan wartawan di ruang kerjanya. Foto: Nicha/JPNN

Perasaan Prof DR Fasli Jalal sempat gundah saat dicopot sebagai Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas)Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perasaan itu hilang dengan sendirinya

BACA JUGA: Dr Andreas Prasadja RPSGT, Mengobati Penyakit dengan Mengintip Tidur

Ia kini menikmati aktivitasnya yang dulu, kembali mengajar di kampus. 

NICHA RATNASARI - JPNN

Siang itu, dengan mengenakan setelan kemeja batik biru lengan panjang dan rapih, Fasli Jalal nampak semangat memberikan kuliah umum mengenai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ruang pertemuan pasca sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Seluruh mahasiswa pasca sarjana yang hadir di dalam kuliah umum tersebut telihat sangat serius mendengarkan materi-materi mengenai PAUD yang dijelaskan oleh Dosen UNJ tersebut.

Setelah acara selesai, Fasli yang terkenal keramahannya tersebut langsung menghampiri JPNN dan menyapa dengan gaya khasnya

BACA JUGA: Kisah Pilu Istri Pejuang

“Halo, gimana kabarnya?” serunya ketika ditemui JPNN di UNJ belum lama ini.

Ya begitulah gaya mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) yang sudah menjabat beberapa posisi di Kemdiknas selama lebih dari 20 tahun
Tanpa ditanya, ia pun langsung mengungkapkan

BACA JUGA: Berkunjung ke Markas Besar Twitter dan Google di San Fransisco

“Ya beginilah kegiatan saya selepas dari KemdiknasKembali mengajar,” ujarnya seraya melempar senyum lebar dari wajarnya.

Fasli mengatakan, kegiatannya ketika tidak lagi menjadi sebagai pejabat di Kemdikbud  hanya kembali mengajar , memberikan kuliah umum serta menghadiri beberapa pertemuan pakar pendidikan baik di dalam negeri dan luar negeri.  “Saya setelah tida menjabat, tentunya kembali mengajarSaya juga masih semangat untuk memberikan inspirasi dan motivasi ke mana-manaSaya pun sangat bersedia jika ada yang membutuhkan saya untuk memberikan masukan atau saran,” terangnya.

Bahkan belum lama ini, bapak 3 orang anak ini juga menghadiri pertemuan acara pendidikan internasional dan berpresentasi di DohaKehadirannya di acara tersebut atas undangan yang diterimannya dari salah satu foundation pendidikan internasionalFasli bercerita, di dalam pertemuan tersebut, ia harus berprensentasi di depan 1500-an orang ahli-ahli dari seluruh dunia“Ketika mendapat undangan ini, saya cukup senangTentunya, undangan ini atas nama pribadi dan bukan membaa jabatan saya di KemdikbudIni sudah di luar lingkungan Kemdikbud,” tukasnya.

Selain itu, pria kelahiran Padang Panjang,Sumatera Barat ini juga usai menghadiri pertemuan internasional di China mengenai Pendidikan Anak Usia Dini“Selepas saya meninggalkan Kemdikbud, saya juga masih menjadi  ketua  working group join consule antara Indonesia – AS Dalam waktu dekat, kami akan bertemu agar hubungan kita akan semakin akrab dan menguatkan kerjasama di bidang pendidikan tinggi,” terangnya.

Namun berhubung dirinya juga merupakan salah satu alumni dan dosen Universitas Andalas (Unand), maka Fasli mengungkapkan juga tetap akan mengajar di kampus tercintanyaDikatakan, dirinya kembali mengajar di Unand bidang ilmu gizi masyarakat“Selain mengajar mahasiswa S2 di UNJ, saya juga kembali mengajar di UnandLalu, hingga saat ini saya juga membimbing mahasiswa S3 di IPB Bogor,” tukasnya.

Fasli mengatakan, selama ia menjadi pejabat di Kemdikbud, dirinya hanya membimbing 2 sampai 3 orang mahasiswa S2 IPB sajaMenurutnya, hal itu disebabkan karena kesibukannya yang cukup padatSehingga, tak berani mengambil resiko dengan membimbing mahasiswa yang cukup banyak.

“Nah, karena sekarang saya bukan pejabat dan punya waktu banyak, maka tetunya mahasiswa saya akan bertambahDi UNJ, saya mengajar di jenjang S1, dan S2 jugaSaya tertarik untuk mengajar S1, karena saya ingin tahu bagaimana pemikiran anak-anak yang baru ini walaupun pastinya lebih beratTugasnya banyak, dan Pekerjaan Rumah (PR) nya harus diperiksa satu per satuTapi seru lah bagi saya,” urainya.

Namun begitu, Fasli juga sempat bercerita mengenai kegundahan hatinya ketika mengetahui bahwa dirinya tak lagi akan menjabat sebagai Wamendiknas di Kemdikbud sebulan yang laluFasli yang juga mantan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdiknas ini memaparkan, jika dirinya sudah mengetahui sejak beberapa hari sebelum pengumuman Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai reshuffle di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II

“Semua sudah saya pikirkanAkhirnya sebelum pengumuman, saya yang semula sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) , saya serahkan jabatan tersebut kepada Pak Hamid Muhammad (Dirjen Pendidikan Menengah) yang kebetulan seelumnya juga pernah menjabat Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI),” jelasnya.

Menurutnya, jika dirinya yang sudah lepas dari lingkungan Kemdikbud namun masih menjabat sebagai Plt PAUDNI, dirasakannya tidak pantas“Pak menteri memang menyarankan saya untuk terus memegang jabatan Plt PAUDNIAkan tetapi, saya menolak karena saya merasa tidak pas saja.Akhirnya saya bebas merdeka sejak pengumuman itu,” imbuhnya.

Fasli juga mengungkapkan, dirinya merasa biasa saja begitu mendengar pengumuman bahwa dirinya diganti dan tak lagi menjabat sebagai Wamendiknas“Namanya juga bekerjaAda promosi, ada rotasi, itu kan sudah biasa walaupun kadang-kadang kita tidak mengerti kenapa bisa seperti ituKita terima saja dengan hati yang bersih tanpa curiga dan disyuruki,” ujarnya.

Selain itu, ia jsutru mengambil hikmah dari semuanya saat iniSelepas tak menjabat sebagai Wamendiknas, Fasli merasa akan semakin banyak memiliki waktu untuk keluarganya yang selama ini cenderung kurangBahkan, dirinya juga semakin banyak waktu untuk menyalurkan hobinya berolahraga dan aktif dengan profesinya sebagai Dokter Ahli Gizi.

“Malah saya berpikir, ini tandanya saya akan memiliki banyak waktu dengan keluarga dan saya semakin aktif dengan profesi sayaLebih bebas lah pokoknyaTidurnya agak nyenyang sedikit lah sekarang,” serunya tertawa,

Dikatakan, di rumahnya juga banyak kegiatan yang bisa dilakukan sekarang iniMisalnya, membenahi perpustakaan pribadiNamun yang paling penting, lanjut Fasli, adalah membiasakan diri untuk lebih mandiri“Saya sekarang ini harus aktif menyusun agenda sendiriSaya sekarang memang harus bisa lebih mandiri, karena saya akui selama 20 tahun jadi pejabat selalu dilayaniMaka itu, sekarang waktunya saya untuk menata diri menjadi yang lebih baik dan mandiri,” terangnya.

Ke depannya, terang Fasli, dirinya  optimis dan berjuang di jalur yang berbeda yakni lebiih professional agar ke depannya siap mendukung pemerintah dan banyak bergerak di pemberdayaan masyarakat“Tetep banyaklah kerjaan saya,” tandasnya(***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya KPH Anglingkusumo Perjuangkan Paku Alam VIII Jadi Pahlawan Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler