Bobot Soal Ujian Nasional Lebih Sulit

Untuk Dongkrak Kualitas Siswa

Sabtu, 14 Februari 2009 – 06:43 WIB
JAKARTA - Bobot soal Ujian Nasional (unas) 2009 dipastikan lebih sulit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnyaDemikian pula, ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN)

BACA JUGA: Jumlah Guru Honorer Overload

Karena itu, dalam waktu dekat bakal diadakan pelatihan penyusunan naskah soal UASBN di seluruh provinsi
Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) berharap agar tingkat kesulitan itu bisa mendongkrak kualitas anak didik.

''Bukan untuk menakut-nakuti, tapi semata untuk meningkatkan kualitas pendidikan

BACA JUGA: Atlas Nasional Pertama Dirilis

Yang panting, soal unas dan UASBN tidak keluar dari kurikulum yang dipakai sekolah,'' ujar Ketua BSNP Prof Mungin Eddy Wibowo Jumat (13/2)


Soal unas SMP dan SMA murni disusun BSNP

BACA JUGA: Depag Angkat 43 Ribu Guru Honorer

Naiknya tingkat kesulitan ujian tersebut lantaran hasil unas bagi siswa SMA akan dijadikan indikator untuk masuk ke perguruan tinggi.

Memang, kata dia, hasil unas tahun ini belum menjadi acuan masuk perguruan tinggiNamun, tahun-tahun ke depan arahnya ke sanaMenurut dia, jika kualitasnya tidak ditingkatkan, perguruan tinggi tidak percaya kredibilitas unas''Tiap tahun kami perbaiki kualitas ujianTerlebih lagi tahun ini karena dikawal perguruan tinggi,'' jelas MunginSelain itu, hasil unas dijadikan pertimbangan untuk memetakan sekolah, salah satu penentu kelulusan peserta didik, dan syarat sekolah mendapat bantuan pendidikan

Meski begitu, Mungin mengimbau siswa tak perlu risauSebab, hasil unas bukan satu-satunya penentu kelulusan''Masih ada syarat lainMisalnya, lulus mata pelajaran di sekolahJika hasil unas bagus, tapi ujian di sekolah gagal, siswa bisa dinyatakan tidak lulus,'' terangnya

Untuk UASBN (unas SD), penyusunan naskah soal 75 persen dilakukan provinsi dan 25 persen pemerintah pusatRencananya, BSNP menggelar pelatihan terhadap para guru penyusun naskah UASBNPelatihan dibagi dua sesiGelombang pertama dilaksanakan 18-25 Februari untuk 17 provinsi yang meliputi Indonesia TimurGelombang kedua berlangsung 28 Februari hingga 8 Maret untuk 17 provinsi lainnya.

Untuk penyusunan naskah UASBN SD/MI, tiap kabupaten/kota akan diambil tiga guruYakni, pengajar matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa InggrisSedangkan guru pembuat naskah UASBN SDLB diambil per provinsi, yakni 18 guru.

Penyusunan naskah soal UASBN didampingi dosen dari perguruan tinggi terdekat yang sesuai dengan bidang keahliannyaYakni, dosen matematika, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia''Dengan demikian, kami berharap agar kualitas soal unas dan UASBN terjagaOutput yang dihasilkan juga meningkat,'' ujarnya(kit/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sertifikat Profesi Jadi Syarat CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler