Bocah Laki-Laki Rentan Diperkosa

Selasa, 04 November 2008 – 09:27 WIB
AMMAN - Fakta mengejutkan diungkap pemerintah Jordania, Minggu (2/11)Tiap tahun, sekitar 500 bocah menjadi korban pemerkosaan di negeri Raja Abdullah II tersebut

BACA JUGA: Kenaikan Gaji Ditunda, 70 Ribu Guru Mogok

Tapi, sebagian besar korban kejahatan seksual itu justru bocah laki-laki, bukan perempuan


Laporan tersebut disampaikan dokter forensik perempuan pertama Jordania, Isra'a Tawalbeh, berdasar penemuan profesional dan catatan statistik

BACA JUGA: PBB Tiba tanpa Bantuan Makanan

''Sebanyak 1.300 hingga 1.400 kasus pemerkosaan terjadi di Jordania tiap tahun
Korbannya adalah anak-anak, laki-laki dan perempuan,'' kata dokter spesialis di National Center for Forensic Medicine, Jordania, tersebut

BACA JUGA: Taiwan Beri Sambutan Manis untuk Tiongkok



Menurut Tawalbeh, dominasi korban laki-laki dalam kasus pemerkosaan di Jordania berkaitan erat dengan budaya masyarakat setempat''Pelaku pemerkosaan biasanya menarget anak-anak yang bermain di luarKarena di sini anak perempuan tidak boleh keluar rumah, korbannya justru lebih banyak anak laki-laki,'' ujarnyaBagian dari tradisi kolot tersebut justru menyelamatkan banyak anak perempuan

Di Jordania, pelaku pemerkosaan yang terbukti bersalah dijatuhi hukuman matiBukan hanya pemerkosa perempuan, tapi juga pelaku pemerkosaan terhadap anak-anakTapi, karena masing-masing kasusnya diperiksa terpisah, sangat jarang pelaku pemerkosaan menerima hukuman maksimalBiasanya, kata Tawalbeh, keluarga korban justru menyerah dan membuat pelaku pemerkosaan melenggang bebas

Dalam kesempatan tersebut, dia menegaskan kembali pentingnya pendidikan seks usia dini di sekolah-sekolah''Pendidikan seks adalah kunci utama yang bisa membentengi anak-anak dari kejahatan semacam ituSebab, anak-anak biasanya tidak tahu bahwa yang sedang mereka alami itu adalah pemerkosaan,'' ungkapnyaSayangnya, kultur sosial Jordania tidak mendukung pendidikan seks semacam itu(ap/afp/hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Pesiar Mewah Saddam Dijual


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler