Bocah SD Diserang Penyakit Langka

Sudah Terima 240 Kantong Darah

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 08:36 WIB

jpnn.com - HASWINDI terbaring lemah ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Anak RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang (RSMH), Jumat (16/8). Maklum bocah kelas 6 SD tersebut sedang menderita penyakit anemia plastic. Menurut dr Rismarini SpA (K), Kepala Departemen Anak RSMH, penyakit anemia aplastic sangat berhubungan dengan produksi sel darah yang dibutuhkan tubuh. Penyakit ini langkah dan kasusnya sangat jarang ditemui.

“Jadi penyakit ini sangat serius. Jika sumsum tulang tidak mampu memproduksi darah dengan baik, gejala pendarahan akan timbul. Inilah yang disebut penyakit anemia aplastic,” ujar dia kepada Sumatera Ekspres (Grup JPNN).

BACA JUGA: Pengungsi Letusan Rokatenda Tembus 1.000 Orang

Dia menjelaskan, manusia itu harus memproduksi tiga sel darah yakni sel darah merah (tombosit), sel darah putih (leukosit) dan darah pembekuan.

Nah untuk pasien Haswindi, lanjut Rismarini, ketiga sel darah ini tidak berproduksi dengan baik. Makanya ketika keadaannya drop, ada darah keluar dari hidung, lebam di daerah sekitar tubuh, bahkan buang air kecil pun berdarah. “Untuk penanganannya, kami melakukan pemeriksaan kekurangan sel darah tersebut. Kami lihat sel darah mana yang menurun. Jika demikian kami akan melakukan transfusi darah kepad Haswindi,” ujar dia. Sudah ada sekitar 240 kantong darah yang ditransfusikan.  

BACA JUGA: Anggota Dewan Malas Dengar Pidato SBY

Sementara itu, Ibunda Haswindi, Sri menceritakan, bungsu dari tiga bersaudara tersebut menderita penyakit malaria. “Saat saya membawanya berobat, malarianya sembuh. Tetapi ada gejala lain seperti wajah pucat dan lebam di area kaki dan tangan Haswindi,” tuturnya.

Baru setelah dibawa ke RSMH Februari lalu, Haswindi diperiksa dokter. Lalu dokter memvonis anaknya menderita penyakit anemia aplastic. “Saya terkejut dan pasrah. Penyakit ini bagi saya aneh, padahal awalnya saya mengira hanya penyakit biasa,” tuturnya dia pasrah.

BACA JUGA: Semangat Proklamasi Mulai Luntur

Dia mengaku, kondisi Haswindi saat itu naik turun. “Semua sangat tergantung dari produksi sel darahnya. Biasanya jika keadaannya mulai drop, hidungnya akan mengeluarkan darah, bahkan sejak tiga hari ini, air seninya berdarah saat buang air kecil. “Sebelumnya dia memang pernah mengalami hal tersebut, tetapi kali ini darah yang keluar sangat kental dan warnanya merah sekali,” katanya. (cj3/fad)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulan Bintang Masih Berkibar di Samudera


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler