jpnn.com - BONTANG - Serangan buaya kembali terjadi di Sintuk Golf Bontang (SGB), Jumat (8/11) kemarin. Seorang siswa kelas III SD Nurul Iman bernama Arjuna yang jadi korban. Bocah 10 tahun itu diterjang predator ganas di hole 1.
Penyerangan terjadi saat warga Jalan Kapal Layar 5 RT 24 Nomor 10 Kelurahan Lhoktuan itu, sedang mencari bola di salah satu kolam di sana. Padahal, kedalaman kolam tersebut sampai dada korban.
BACA JUGA: Mahasiswa Tolak Kedatangan Ical-Atut
Dia bersama kelima temannya pun tidak sadar jika seekor buaya sedang mengintai mereka. Karena tidak sadar, keenam bocah itu tetap mencari bola. "Saya tidak tahu kalau ada buaya di sana (kolam di hole 1, Red)," kata bungsu dari lima bersaudara itu.
Nah, beberapa saat kemudian, tiba-tiba kaki kanan Arjuna seolah ada yang mencengkeram. Dia pun tak sadar jika yang mencengkeram adalah mulut buaya. Namun, korban mengira itu ulah teman-temannya.
BACA JUGA: Tongkang Batubara Terbalik, ABK Tertindih
Tanpa sadar, korban pun memukul kepala buaya tersebut. Setelah melihat ke arah bawah, dia baru sadar jika yang menerkam itu adalah buaya. Karena melawan, akhirnya buaya tersebut kabur.
"Saya digigit dari depan. Saya kira dikerjai teman saya, ternyata digigit buaya. Saya melawan dan diselamatkan teman-teman," katanya saat ditemui di rumahnya. Dia pun dibawa teman-temannya menjauh sekitar 50 meter dari kolam.
BACA JUGA: Wow, Ada 6.611 Kasus Korupsi Selama 4 Tahun
Beberapa saat kemudian, korban dibawa Ilham, koordinator caddy, ke RS PKT. Kaki korban yang mengalami luka sayat dari betis ke paha dengan panjang sekitar 30 CM langsung dijahit.
Gara-gara serangan buaya itu, Arjuna pun mengalami shock berat. "Dia (Arjuna, Red.) mengalami shock setelah kejadian itu," timpal ayah korban, Tahar.
Terpisah, Ilham mengaku jika pihaknya sudah berupaya menghindari korban jiwa di lapangan golf. Bahkan, pelang peringatan sudah dipasang.
"Makanya, dalam waktu dekat Pak Bakri (Manajer Operasional SGB, Red.) akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Karena, pada dasarnya kami melarang ada aktivitas seperti mencari bola di sekitar kolam," kata Ilham.
Diakuinya, kejadian ini merupakan serangan ketiga dalam setahun. "Dua bulan lalu ada serangan. Korbannya bernama Dadang. Lukanya parah. Cuma infonya tidak menyebar," katanya. Kejadian sebelumnya juga terjadi awal tahun lalu.
Dia menerangkan, ada dua kolam yang diduga menjadi sarang buaya. Bahkan, salah satu kolam memiliki luas sekitar 100 x 35 meter. "Mungkin banyak ikan di sana (kolam, Red.). Jadi buayanya memilih tinggal di sana," katanya.
Usai kejadian itu, Babinkamtibmas Lhoktuan Bripka Bajuri dan Babinsa Lhoktuan Serka Sabir langsung mendatangi warga di sekitar lapangan golf. Warga, khususnya anak-anak diimbau tidak melakukan aktivitas mencari bola di area golf.
Sementara itu, Manajer Operasional Golf Bukit Sintuk, Bakri Makmur mengungkapkan, pihak komite sudah melarang keras anak-anak untuk memasuki lapangan golf. Sayangnya, larangan itu kerap dilanggar. Bahkan, imbauan juga telah disampaikan kepada para orangtua langsung.
"Kami dari komite sudah menyampaikan dan melarang keras agar anak-anak tersebut tidak masuk kedalam lapangan. Selain mengatakan secara langsung kepada anak dan orangtua, kami juga sudah memasang plang, seperti melarang memancing dan himbauan bahaya keberadaan buaya. Tujuannya agar tidak terjadi hal yang seperti ini," terang Bakri saat dihubungi media ini, Jumat (8/11).
Lanjutnya, untuk menekankan aturan itu dan mencegah jatuh korban lain, dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali mengadakan pertemuan dengan orangtua anak yang sering berada di lapangan.(gun/hd/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Raskin Gratis
Redaktur : Tim Redaksi