Tongkang Batubara Terbalik, ABK Tertindih

Sabtu, 09 November 2013 – 15:23 WIB

jpnn.com - KAHALA- Sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara terbalik di perairan sungai Belayan Desa Tuhana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara. Satu anak buah kapal (ABK) dinyatakan tewas dan 4 orang lainnya hilang dalam insiden ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal milik PT Anita Samudra Lintas (ASL) Samarinda sedang memuat 2.218 metrik ton batu bara. Rencananya akan dibawa menuju muara Belayan di Kota Bangun.

BACA JUGA: Wow, Ada 6.611 Kasus Korupsi Selama 4 Tahun

Namun saat berada di Sungai Belayan, salah satu mesin kapal mati. Sehingga tongkang oleng terseret arus hingga pinggir sungai. Posisi tepi sungai yang tinggi tongkang tersebut langsung naik dan miring ke kiri, lalu terbalik. Seluruh ABk dan penumpang kapal nahas tersebut ikut terguling dan tertindih badan tongkang.

Saat kejadian, dalam kapal tersebut terdapat 8 orang yang terdiri dari 7 ABK, dan 1 karyawan PT Indonesia Pratama (IP) yang merupakan pemilik batu bara tersebut. Hanya 3 orang yang berhasil menyelamatkan diri.

BACA JUGA: Dukung Raskin Gratis

Korban tewas baru 1 orang yang diketemukan, yaitu Kamarudin (40) yang merupakan karyawan PT IP. Sedangkan 4 lainnya Iksan (19), Sudarmin (23), Bas Faisal (30), dan Tolak (20) hingga kini belum diketemukan. Sedangkan 3 korban selamat Igo (16), Santosa (20), dan Arman (35) saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan di Polres Kukar.

"Kasus tersebut saat ini tengah ditangani Polres Kukar," jelas Kapolsek Kenohan AKP Agus seperti diberitakan Samarinda Pos, Sabtu (9/11).

BACA JUGA: Selamatkan Adik, Gadis Cilik Terbakar

Arman nahkoda kapal tersebut saat ditemui di ruang pemeriksaan Polres Kukar menceritakan, sebelum kejadian dirinya sedang berada di kamar kecil yang berada di sisi belakang kapal. Sedangkan para ABK lainnya sedang membersihkan kapal. "Saat itu saya mendangar motoris Santoso teriak, kalau kapal miring dan naik ke atas pinggiran sungai," ceritanya.

Meski sempat berteriak meminta yang lain berhenti bersih-bersih, namun sudah terlambat. Semua yang berada di atas kapal tersebut ikut bersama seluruh muatan kapal terbalik.

Kapal tongkang itu merupakan versi terbaru dan berbeda dengan tongkang jenis lama. Dimana kapal penariknya menyatu dengan bodi tugboatnya dengan menggunakan sistem magnetik. (rk-2/ama/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pendaki Semeru Hilang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler