BOGOR: Waspadai Impor Daging Busuk

Daging Celeng dan Gelonggongan Tak Ada

Kamis, 12 Agustus 2010 – 04:29 WIB
BOGOR - Tingginya peredaran daging saat Ramadan, bakal diantisipasi oleh Dinas Pertanian Kota BogorDinas ini berjanji segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pasar tradisional, guna memantau peredaran daging impor yang sudah tak layak dikonsumsi alias busuk.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian, drh Arif Mukti mengatakan, sebenarnya untuk distribusi daging impor yang masuk ke Indonesia, sudah melewati pengawasan superketat

BACA JUGA: Makanan Kadaluwarsa di Daerah Pinggiran

Sehingga saat pertama kali masuk, kondisi daging masih layak
Namun yang menjadi permasalahan ialah saat daging tersebut tak ditangani maksimal, sehingga membusuk

BACA JUGA: Kurma Ilegal Bisa Juga Ada di Bandung

"Terutama penanganan daging di pasar tradisional," ujar Arif.

Berbeda dengan di supermarket, penanganan daging sapi impor di pasar tradisional biasanya diletakkan di luar, sehingga terkena udara
Dan jika tidak habis, barulah dimasukkan ke dalam freezer dengan suhu yang tidak sesuai.

Arif mencontohkan, tak sedikit pedagang daging yang jualannya tidak laku, kemudian terus-menerus memasukkan dagingnya ke dalam pendingin

BACA JUGA: Daging Ilegal Beredar di Batam

Nah, keluar masuk freezer itulah yang membuat daging sapi impor menjadi mudah busukLain halnya dengan penanganan  daging sapi impor di supermarket yang lebih memperhatikan packaging, serta penyimpanan di freezer yang membuat daging tahan lama.

Sementara itu, saat disinggung soal peredaran daging celeng di Kota Bogor, Arif mengaku saat ini belum ada informasiIa pun memastikan jika Kota Bogor aman terhadap peredaran daging tersebutDemikian pula dengan daging gelonggongan, hingga kini pihaknya belum menemukan"Lebih aman memilih daging yang digantung, karena semua cairannya mengalirTak terkecuali darah yang merupakan penyebab busuknya daging," pungkasnya(nie/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Harry Mangkir, Sidang TPI Batal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler